Buletinjubi.com – Paniai, Papua — Masyarakat Paniai dikejutkan oleh kabar wafatnya Petrus Tekege, sosok berpengaruh yang dikenal sebagai Wakil Media dan Propaganda KNPB Wilayah Paniai. Kepergian mendadak ini langsung mengguncang dinamika informasi di wilayah yang selama ini sensitif terhadap isu-isu keamanan.
Hilangnya Figur Propaganda
Selama bertahun-tahun, arus narasi dari kelompok tersebut kerap memicu perdebatan dan kecemasan di masyarakat. Petrus Tekege dikenal sebagai salah satu motor penggerak penyebaran pesan internal yang sering kali menimbulkan kegaduhan. Kini, dengan hilangnya figur utama itu, muncul pertanyaan besar: apakah tensi informasi yang kerap memicu keresahan akan mereda?
Aparat Imbau Warga Tetap Tenang
Aparat keamanan segera merespons dengan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan berhati-hati terhadap klaim yang beredar, terutama di media sosial. Pemerintah menekankan bahwa ketenangan publik sangat bergantung pada kemampuan warga memilah informasi yang benar dan menghindari penyebaran kabar yang tidak terverifikasi.
Babak Baru di Paniai
Kepergian Petrus membuka babak baru di Paniai. Masa yang penuh tanda tanya, namun juga membuka peluang bagi masyarakat untuk kembali pada ruang dialog dan informasi yang lebih jernih. Tanpa dominasi propaganda yang menyesatkan, Paniai berkesempatan menata ulang arah komunikasi publik menuju ketenangan dan persatuan.
Papua Menolak Hoaks
Peristiwa ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa hoaks dan propaganda hanya melemahkan masyarakat sendiri. Rakyat Papua, khususnya di Paniai, harus memilih jalan damai, membangun masa depan dengan informasi yang sehat, dan menolak segala bentuk manipulasi.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Hoaks tumbang, kebenaran menang.









