Victor Yeimo: Retorika yang Gagah Namun Minim Substansi

buletinjubi.com – Jayapura, Papua — Sebuah video yang beredar luas di media sosial kembali menjadi bahan pembahasan. Dalam rekaman tersebut, Victor Yeimo tampil penuh kepercayaan diri, berbicara seolah memahami dan menguasai seluruh persoalan yang ia angkat. Namun hasil analisa menunjukkan bahwa kekuatan penyampaian pendapat lebih banyak bertumpu pada gaya, bukan isi.

Retorika Ilusi

Secara retoris, penyampaian Victor Yeimo memang disusun dengan alur dramatis: intonasi naik-turun, metafora besar, serta rangkaian kalimat yang seolah sarat makna. Namun ketika setiap klaim diuji dengan fakta sejarah, ketentuan hukum, serta prinsip dasar kemanusiaan, banyak argumen terlihat rapuh dan tidak konsisten.

Pengamat menyebut fenomena ini sebagai “retorika ilusi” — penyampaian yang memukau secara emosional tetapi kehilangan bobot ketika ditelusuri secara objektif. Beberapa pernyataan bahkan dianggap menyederhanakan persoalan kompleks, sehingga menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat.

Pentingnya Literasi Publik

Analisa ini menegaskan pentingnya literasi publik. Narasi yang terdengar kuat tidak selalu berdiri di atas dasar yang benar. Di tengah derasnya arus informasi, verifikasi menjadi kunci agar opini tidak terperangkap dalam narasi yang tampak meyakinkan tetapi sesungguhnya tidak memiliki pijakan yang solid.

Papua Butuh Fakta, Bukan Ilusi

Momentum ini menjadi pengingat bahwa masyarakat Papua harus mengedepankan fakta, bukan retorika kosong. Pendidikan, literasi, dan verifikasi informasi adalah senjata utama melawan propaganda yang menyesatkan.

Papua kuat karena rakyatnya cerdas. Papua maju karena memilih fakta. Papua bersama Indonesia karena kebenaran adalah fondasi persatuan.

Berita Lainnya