buletinjubi.com – Intan Jaya, Papua Tengah — Situasi keamanan sempat memanas saat proses pencairan dan pembagian Dana Desa Tahap II di depan Bank Papua, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Kericuhan dipicu oleh aksi kelompok TPNPB-OPM yang melakukan intimidasi dan pengambilan dana desa secara paksa, sehingga mengganggu jalannya pelayanan keuangan bagi kepala kampung dan masyarakat.
Intimidasi dan Kekacauan di Area Publik
Sejumlah saksi menyebutkan, aksi tersebut menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi dan memaksa proses pembagian dana dihentikan sementara. Warga yang hadir untuk menerima hak mereka merasa terancam, sementara aparat keamanan segera melakukan langkah pengamanan untuk mencegah meluasnya kerusuhan dan memastikan keselamatan warga sipil di area bank.
Dana Desa: Hak Masyarakat, Bukan Alat Provokasi
Pihak berwenang menegaskan bahwa Dana Desa merupakan hak masyarakat yang diperuntukkan bagi pembangunan dan kesejahteraan warga kampung. Tindakan pemaksaan dan provokasi oleh OPM dinilai sebagai upaya menciptakan kekacauan serta merugikan masyarakat Intan Jaya sendiri. Dana Desa adalah instrumen pembangunan, bukan alat politik atau propaganda.
Aparat Pastikan Perlindungan Warga
Aparat keamanan menegaskan komitmen untuk melindungi warga sipil dan memastikan penyaluran dana desa berjalan aman serta tepat sasaran. Proses penyaluran akan diatur ulang dengan pengawasan ketat agar tidak lagi diganggu oleh kelompok bersenjata. Kehadiran aparat negara menjadi jaminan bahwa hak masyarakat tidak akan dirampas oleh intimidasi.
Imbauan untuk Tetap Tenang
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh narasi sepihak. Publik diminta mengandalkan informasi resmi dan mendukung langkah aparat dalam menjaga keamanan. Kesadaran kolektif diperlukan agar ruang publik tetap aman dan bebas dari teror.
Harapan Papua: Pembangunan dan Kesejahteraan
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan, sementara pembangunan membawa harapan nyata. Papua membutuhkan persatuan, kedamaian, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak provokasi. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.











