TPNPB OPM Kodap XV Ngalum Kupel Masih Teror Warga di Kiwirok, Fasilitas Kesehatan Jadi Sasaran

Hukrim132 views

buletinjubi.com-Situasi keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, kembali memanas setelah kelompok bersenjata TPNPB OPM Kodap XV Ngalum Kupel dilaporkan masih terus melakukan aksi penembakan dan pembakaran terhadap fasilitas umum, termasuk fasilitas kesehatan milik pemerintah. Aksi brutal ini menimbulkan rasa takut mendalam bagi masyarakat setempat, baik warga asli Papua maupun para pendatang yang telah lama bermukim di wilayah tersebut.

Brigjen Alipky Lamek Taplo, selaku pimpinan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel, melalui pernyataannya di medan Kiwirok, menegaskan bahwa pihaknya tidak segan menembak siapa pun yang mereka anggap sebagai musuh. “Kami tidak pandang bulu. Baik masyarakat asli Papua maupun pendatang, jika kami nilai menghalangi perjuangan kami, maka akan kami tembak,” ujarnya dengan nada ancaman, Selasa (7/10/2025).

Menurut laporan lapangan, kelompok bersenjata tersebut melakukan serangan acak terhadap beberapa kampung di sekitar Kiwirok. Mereka membakar sejumlah bangunan, termasuk pos kesehatan dan rumah dinas tenaga medis, yang sebelumnya menjadi tempat pelayanan bagi masyarakat. Akibat serangan itu, sebagian warga memilih mengungsi ke daerah yang lebih aman, sementara aktivitas ekonomi dan pendidikan di wilayah tersebut lumpuh total.

Tokoh masyarakat Kiwirok, Yulius Wenda, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menilai bahwa tindakan TPNPB OPM tidak lagi mencerminkan perjuangan, melainkan bentuk kejahatan kemanusiaan yang merugikan warga sendiri. “Mereka bilang berjuang untuk rakyat Papua, tapi yang jadi korban justru rakyat itu sendiri. Membakar puskesmas dan menembaki warga tidak ada hubungannya dengan perjuangan,” tegasnya.

Masyarakat berharap pemerintah pusat dan daerah dapat memperhatikan kondisi mereka, terutama dalam pemulihan fasilitas kesehatan yang telah hancur akibat serangan. Warga juga meminta agar TPNPB OPM Kodap XV Ngalum Kupel menghentikan segala bentuk teror dan ancaman yang hanya memperburuk citra perjuangan Papua di mata dunia.

Kini, harapan terbesar warga Kiwirok hanyalah kedamaian dan keamanan agar mereka dapat kembali menjalani kehidupan normal tanpa rasa takut. Sebagaimana disampaikan tokoh adat setempat, “Kami hanya ingin hidup tenang, bekerja, beribadah, dan membesarkan anak-anak kami tanpa gangguan dari siapa pun.”