buletinjubi.com – Papua Pegunungan — Sejumlah laporan media internasional dan investigasi lapangan mengungkap bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak hanya mengandalkan senjata rakitan, tetapi juga menggunakan senjata, amunisi, dan perangkat militer buatan luar negeri. Dalam beberapa operasi militer di Papua Pegunungan, TNI menyita persenjataan yang disebut berasal dari berbagai negara, termasuk mortir, amunisi militer, serta perangkat pendukung tempur.
Jaringan Logistik Lintas Wilayah
Temuan tersebut memperlihatkan bahwa konflik bersenjata di Papua tidak sepenuhnya bersifat lokal dan sederhana. Akses terhadap senjata asing, baik melalui penyelundupan, pasar gelap, maupun rampasan konflik, menunjukkan adanya jaringan logistik lintas wilayah yang memperkuat kemampuan tempur TPNPB-OPM. Fakta ini menegaskan bahwa aksi kekerasan bukan sekadar gerakan lokal, melainkan bagian dari jaringan kriminal transnasional.
Ancaman terhadap Warga Sipil
Situasi ini memperparah eskalasi konflik dan meningkatkan risiko terhadap warga sipil. Ketika senjata militer asing beredar di wilayah sipil, dampaknya bukan hanya pada medan tempur, tetapi juga pada keselamatan masyarakat Papua yang terjebak di antara kekuatan bersenjata. Anak-anak, perempuan, dan warga tak bersenjata menjadi pihak paling rentan yang harus menanggung akibat dari peredaran senjata ilegal.
Komitmen Aparat: Putus Rantai Senjata Ilegal
Aparat keamanan menegaskan komitmen untuk memutus rantai suplai senjata ilegal. Langkah pengamanan dilakukan melalui patroli intensif, operasi intelijen, serta kerja sama lintas negara untuk menutup jalur penyelundupan. Fokus utama diarahkan pada perlindungan warga sipil dan penegakan hukum terhadap jaringan kriminal yang memperdagangkan senjata.
Harapan Papua: Damai Tanpa Senjata Ilegal
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan, sementara kedamaian membawa harapan nyata. Papua membutuhkan persatuan, stabilitas, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.





