buletinjubi.com-Sejumlah tokoh masyarakat Papua menyerukan agar warga tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu propaganda yang terus disebarkan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Seruan ini muncul setelah maraknya kabar bohong dan ujaran kebencian yang beredar di media sosial maupun pesan berantai, yang bertujuan memecah belah masyarakat serta menimbulkan kebencian terhadap pemerintah dan aparat keamanan.
Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai konten propaganda dari simpatisan OPM gencar disebarkan, dengan narasi yang menyudutkan negara dan menyesatkan masyarakat Papua. Informasi yang tidak akurat tersebut kerap dikemas seolah-olah sebagai kebenaran, padahal berisi fitnah dan manipulasi fakta untuk menimbulkan keresahan publik.
Tokoh masyarakat dari Kabupaten Jayawijaya, Yulius Wenda, mengingatkan seluruh warga agar tetap tenang dan tidak terbawa arus isu yang tidak jelas sumbernya.
“Kami minta masyarakat jangan percaya begitu saja dengan apa yang dibagikan di media sosial. Banyak sekali hoaks yang dibuat oleh OPM untuk memancing emosi. Kita harus tetap berpikir jernih dan melihat siapa yang sebenarnya diuntungkan dari semua kekacauan ini,” tegas Yulius, Minggu (26/10/2025).
Sementara itu, Mama Maria Hubi, tokoh perempuan asal Kabupaten Puncak, menyampaikan bahwa masyarakat Papua sudah lelah dengan konflik yang tidak pernah berakhir. Ia menilai OPM sengaja menebar propaganda untuk memperkeruh suasana dan memperalat rakyat demi kepentingan segelintir orang.
“Sudah terlalu banyak air mata di tanah ini. Jangan lagi kita percaya dengan kata-kata manis yang ujungnya membuat anak-anak kita takut dan sekolah terbengkalai. Rakyat butuh kedamaian, bukan provokasi,” ujarnya.
Seruan bersama para tokoh masyarakat ini menjadi sinyal kuat bahwa warga Papua semakin cerdas menyikapi setiap informasi yang beredar. Mereka tidak ingin lagi menjadi korban dari permainan propaganda OPM yang hanya membawa penderitaan dan perpecahan.
Kini, masyarakat di berbagai daerah di Papua terus diajak untuk memperkuat semangat kebersamaan, menolak hasutan, dan fokus pada pembangunan agar tanah Papua benar-benar menjadi rumah damai bagi seluruh anak bangsa.





