Tokoh Masyarakat Ajak Warga Papua untuk Kibarkan Bendera Merah Putih pada 1 Juli

Daerah6 views

buletinjubi.com-Menjelang tanggal 1 Juli, sejumlah tokoh masyarakat di Papua menyuarakan ajakan kepada seluruh warga untuk bersama-sama mengibarkan Bendera Merah Putih sebagai wujud kesetiaan dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seruan ini muncul sebagai bentuk penegasan bahwa Papua adalah bagian sah dan tidak terpisahkan dari Indonesia.

Ajakan ini menjadi respons atas propaganda yang kerap digaungkan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini mengklaim tanggal 1 Juli sebagai hari berdirinya kelompok tersebut. Namun, tokoh-tokoh masyarakat Papua menilai bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan tidak mewakili suara mayoritas warga Papua yang menginginkan perdamaian, pembangunan, dan persatuan.

Salah satu tokoh masyarakat Meepago, Yulianus Wakerkwa, menyatakan bahwa pengibaran Bendera Merah Putih pada 1 Juli adalah bentuk simbolik dari sikap tegas masyarakat dalam menjaga keutuhan bangsa. “Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Papua adalah Indonesia. Dengan mengibarkan Merah Putih di rumah, di jalan, dan di tempat umum, kita nyatakan bahwa tidak ada ruang bagi ide separatis di tanah ini,” ujarnya, Selasa (1/7/2025)

Senada dengan Yulianus, tokoh pemuda dari Kabupaten Paniai, Matius Dogopia, mengatakan bahwa generasi muda Papua telah muak dengan provokasi dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis. “Mereka membawa penderitaan, bukan kemerdekaan. Kami tidak mau lagi hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat ulah segelintir kelompok. Saatnya kami tunjukkan bahwa Papua cinta damai dan NKRI harga mati,” tegasnya.

Para tokoh juga mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang menyesatkan, terutama yang tersebar melalui media sosial dan saluran tidak resmi lainnya. Mereka mengingatkan bahwa kelompok separatis sering memanfaatkan momen seperti ini untuk menyebarkan hoaks, mengintimidasi masyarakat, bahkan melakukan aksi kekerasan demi menarik perhatian.

Dalam keterangannya, Kepala Suku di wilayah Pegunungan Tengah, Markus Magai, menambahkan bahwa pengibaran Bendera Merah Putih adalah simbol perlawanan damai terhadap kekacauan yang diciptakan oleh OPM. “Kami ingin hidup tenang, anak-anak kami sekolah dengan aman, dan masyarakat bisa bekerja tanpa rasa takut. Itu semua hanya bisa terwujud jika Papua berada dalam pelukan Indonesia, bukan dalam ilusi kelompok bersenjata yang tidak memiliki arah perjuangan yang jelas,” tuturnya.

Pemerintah daerah juga menyambut baik inisiatif masyarakat ini. Beberapa kampung bahkan sudah mulai mendistribusikan bendera kepada warga secara gratis sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan tersebut. Momentum 1 Juli tahun ini diharapkan dapat menjadi titik balik dalam menyatukan kembali semangat nasionalisme di tengah masyarakat Papua, khususnya generasi muda.

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, semangat untuk menjaga kedamaian dan persatuan di Papua tetap menyala. Dengan berkibarnya Bendera Merah Putih di setiap sudut wilayah, masyarakat Papua ingin menegaskan satu hal bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia, dan akan terus berjuang untuk masa depan yang lebih baik dalam bingkai NKRI.