Tokoh Agama Dogiyai Buat Petisi Tolak Kehadiran OPM, Seruan Damai untuk Papua

Opini22 views

buletinjubi.com-Seruan damai kembali menggema dari tanah Papua. Kali ini datang dari wilayah Kabupaten Dogiyai, di mana tokoh agama bersama masyarakat setempat membuat petisi penolakan terhadap keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dinilai telah menimbulkan penderitaan dan keresahan di tengah warga.

Petisi tersebut dipelopori oleh Bapa Katekis Germanus Goo, tokoh agama Katolik yang dikenal aktif menggerakkan masyarakat untuk hidup damai dan taat hukum. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa masyarakat Dogiyai sudah muak dengan kekerasan dan ancaman yang terus dilakukan oleh kelompok bersenjata OPM di wilayah mereka.

“Kami secara tegas menolak kehadiran OPM yang selalu membuat penderitaan bagi rakyat Papua. Kami ingin hidup tenang, beribadah dengan damai, dan bekerja tanpa takut akan ancaman dari kelompok bersenjata,” tegas Germanus Goo dalam pernyataan yang disambut dukungan luas masyarakat Dogiyai, Senin (6/10/2025).

Petisi penolakan ini bukan hanya sekadar simbol perlawanan moral, tetapi juga wujud nyata keinginan masyarakat Papua untuk menegaskan bahwa OPM tidak memiliki tempat di wilayah mereka. Aksi yang diinisiasi para tokoh agama dan adat ini mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda, perempuan, hingga aparat kampung.

Salah satu tokoh masyarakat, Bapak Yonas Tebai, menuturkan bahwa selama ini kehadiran OPM justru membuat masyarakat hidup dalam ketakutan. “Kami lelah hidup di bawah bayang-bayang ancaman. OPM sering datang memaksa kami memberikan uang, bahan makanan, bahkan mengintimidasi warga yang menolak. Mereka bilang berjuang untuk Papua, tapi yang mereka lakukan justru menyengsarakan orang Papua sendiri,” ujar Yonas dengan nada tegas.

Petisi penolakan yang digagas Bapa Germanus Goo kini tengah dikumpulkan tanda tangan dari berbagai distrik di Dogiyai, dan akan segera diserahkan kepada pemerintah daerah serta aparat keamanan sebagai bentuk dukungan moral masyarakat terhadap upaya menjaga stabilitas wilayah.

Gerakan ini menegaskan bahwa rakyat Papua mendambakan kedamaian sejati, bukan kekerasan yang diselimuti propaganda. Dogiyai menjadi contoh nyata bahwa suara masyarakat yang bersatu demi keamanan mampu menjadi kekuatan moral melawan kekerasan dan separatisme yang merusak kehidupan damai di Tanah Papua.