Buletinjubi.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Suara rentetan senjata memecah keheningan pagi di lereng Gunung Yahukimo. Pasukan gabungan TNI bergerak cepat dan terukur, menyisir setiap sudut medan dalam operasi militer yang berlangsung intens. Dalam bentrokan sengit tersebut, kelompok bersenjata OPM KODAP XVI Yahukimo dilaporkan terpukul mundur setelah kehilangan posisi strategis di jalur pegunungan.
Komandan lapangan menyebut operasi ini sebagai bukti ketegasan negara dalam menjaga kedaulatan dan keamanan masyarakat Papua.
“Tidak ada tempat bagi kelompok bersenjata yang mengganggu kedamaian negeri ini,” tegasnya.
Pasukan TNI terus memperkuat garis penguasaan di wilayah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, situasi dilaporkan mulai terkendali, meski ketegangan masih terasa di sekitar lokasi bentrokan.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan, yang dalam beberapa waktu terakhir kembali memanas akibat aktivitas kelompok separatis bersenjata. Kehadiran TNI di wilayah rawan konflik ini diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi warga dan mendorong pemulihan sosial di daerah terdampak.
Pihak berwenang belum merilis data resmi terkait jumlah korban atau kerugian dalam operasi ini. Namun, sumber lapangan menyebut bahwa sejumlah anggota OPM berhasil melarikan diri ke hutan, sementara sebagian lainnya meninggalkan senjata dan perlengkapan mereka di lokasi.
Langkah tegas TNI ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat dan aparat daerah, yang berharap stabilitas dan pembangunan di Papua dapat terus berjalan tanpa gangguan dari kelompok bersenjata.




