Tewasnya Mison Suhun: Bukti Rapuhnya Persatuan OPM

Hukrim12 views

Buletinjubi.com – Papua — Kematian Mison Suhun pada Rabu, 12 November 2025, bukan sekadar tragedi pribadi. Ia menjadi cermin retaknya tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang semakin rapuh oleh konflik internal dan pengkhianatan sesama.

Secara medis, dokter mencatat penyebab kematian Mison adalah paru-paru basah. Namun, bagi banyak orang dekatnya, kematian itu terlalu cepat dan penuh kejanggalan. Bisik-bisik tentang sabotase dan racun mulai beredar, memperlihatkan betapa rapuhnya kepercayaan di antara sesama anggota OPM.

Perpecahan yang Menghancurkan dari Dalam

Mison dikenal sebagai sosok keras, sering berbeda pendapat dengan rekan-rekannya. Perbedaan pandangan itu berubah menjadi api konflik internal. Dugaan bahwa ia menjadi korban pengkhianatan memperlihatkan wajah asli OPM: bukan persatuan, melainkan pertikaian.

Lebih mencurigakan lagi, seorang dari lingkaran dekat Mison menghilang tanpa jejak sehari sebelum ia kritis. Fakta ini semakin memperkuat dugaan bahwa kematian Mison bukan sekadar penyakit, melainkan hasil permainan kotor dari dalam tubuh OPM sendiri.

Pemakaman yang Penuh Ketegangan

Jenazah Mison dimakamkan di Yahukimo pada 13 November 2025. Di tengah tangis keluarga, suasana pemakaman terasa penuh ketegangan. Sebagian pelayat berduka, namun sebagian lain tampak gelisah, seolah menyimpan rahasia yang tak berani diungkap. Inilah wajah OPM hari ini: penuh ketidakpercayaan dan ketakutan.

Pesan yang Jelas

Tragedi Mison Suhun adalah bukti nyata bahwa OPM tidak solid, tidak bersatu, dan tidak mampu menjaga anggotanya sendiri. Konflik internal, ego kepemimpinan, dan pengkhianatan sesama menjadikan perjuangan mereka rapuh dan mudah runtuh.

Kematian Mison bukan hanya akhir dari seorang anggota, tetapi simbol kehancuran dari dalam tubuh OPM.