Buletinjubi.com – Gejolak besar mengguncang tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Jeck Meliyan Kemong, salah satu pimpinan berpengaruh, ditemukan tewas dengan luka tembak yang diduga dilakukan oleh rekannya sendiri. Tragedi berdarah ini terjadi hanya beberapa hari sebelum nama Anis Beanal diumumkan sebagai pengganti posisi kepemimpinan.
Sumber di lapangan menyebut, konflik internal telah lama membara akibat perbedaan arah perjuangan di tubuh OPM. Namun tak ada yang menyangka, perbedaan itu akan berujung pada kematian seorang tokoh yang selama ini dikenal keras dan disegani.
Pasca-insiden tersebut, situasi di wilayah pedalaman Papua disebut tegang. Sejumlah anggota OPM dilaporkan saling curiga. Warga sekitar mengaku takut, karena sejumlah anggota OPM terlihat berjaga dengan senjata di beberapa titik wilayah pedalaman. Sementara itu aparat keamanan kini meningkatkan patroli guna mencegah bentrokan susulan.
Satu nyawa melayang, satu pemimpin baru muncul. Namun, luka dan ketegangan di dalam tubuh OPM tampaknya belum akan reda. Apakah pembunuhan Jeck Meliyan menjadi awal dari perpecahan baru di tubuh OPM?




