buletinjubi.com – Nduga, Papua Pegunungan — Aksi intimidasi dan teror yang dilakukan kelompok bersenjata OPM kembali menelan korban masyarakat sipil. Warga Distrik Gearek dan Distrik Pasir Putih, Kabupaten Nduga, terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka dan mengungsi demi menyelamatkan nyawa.
Warga Hidup dalam Ketakutan
Masyarakat setempat mengaku hidup dalam ketakutan akibat ancaman, pemaksaan, dan tekanan yang dilakukan OPM terhadap warga yang menolak terlibat atau mendukung aktivitas kelompok tersebut. Situasi mencekam ini membuat aktivitas berkebun, sekolah, dan kehidupan sehari-hari lumpuh total.
Dampak Teror terhadap Kehidupan Sosial
Teror OPM tidak hanya menghilangkan rasa aman, tetapi juga menghancurkan sendi kehidupan masyarakat Papua yang selama ini hidup damai. Anak-anak, perempuan, dan lansia menjadi kelompok paling terdampak karena harus bertahan di tempat pengungsian tanpa kepastian pangan dan perlindungan.
Kekerasan Menyasar Rakyat Papua Sendiri
Kondisi ini kembali memperlihatkan bahwa kekerasan OPM justru menyasar rakyat Papua sendiri. Warga berharap kehadiran pemerintah dapat segera memulihkan keamanan agar mereka bisa kembali ke kampung dan menjalani hidup secara normal tanpa ancaman teror.
Papua Butuh Perlindungan, Bukan Teror
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan bagi masyarakat. Papua membutuhkan kedamaian, persatuan, dan kepastian hukum agar pembangunan dan pelayanan publik dapat berjalan lancar.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak teror. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.





