Tebar Isu Hoaks, Tidak Ada Pengungsian Massal yang Terjadi di Sinak

Daerah75 views

buletinjubi.com-Isu terkait adanya pengungsian massal warga di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, kembali mencuat di sejumlah kanal informasi dan media sosial. Namun setelah dilakukan verifikasi lapangan, informasi tersebut dipastikan adalah hoaks yang tidak berdasar dan telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Sejumlah akun anonim di media sosial menyebarkan narasi bahwa ribuan warga mengungsi akibat eskalasi keamanan yang tidak kondusif di wilayah tersebut. Narasi ini disertai dengan gambar lama dan keterangan yang menyesatkan, seolah-olah situasi di Sinak dalam kondisi darurat kemanusiaan. Padahal, kenyataannya aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa dan tidak ditemukan adanya gelombang pengungsian sebagaimana yang dikabarkan.

Kepala Kampung Distrik Sinak, Bapak Charles menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan fitnah yang sengaja disebarkan untuk menimbulkan kepanikan. “Kami di Sinak hidup dalam kondisi aman dan tenang. Tidak ada pengungsian, tidak ada situasi darurat seperti yang diviralkan. Ini bentuk provokasi yang mengganggu ketenangan masyarakat,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).

Senada dengan itu, tokoh agama, Pendeta Yas Murib, menyampaikan bahwa penyebaran hoaks semacam ini sangat merugikan warga asli Papua. “Ketika berita palsu tersebar, bukan hanya menciptakan ketakutan, tetapi juga menimbulkan kesan buruk tentang daerah kami. Masyarakat jadi resah, dan hubungan sosial bisa terganggu karena ketidakpercayaan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dani Distrik Sinak, Desman Murib, mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak menerima laporan adanya pengungsian dalam jumlah besar maupun kecil dari masyarakat setempat. Ia mengimbau agar warga tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya. “Kami selalu memantau perkembangan di lapangan. Tidak benar ada warga yang mengungsi. Yang ada justru masyarakat tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan ekonomi dan pendidikan,” jelasnya.

Pemerintah daerah bersama aparat keamanan juga telah melakukan penelusuran dan patroli rutin untuk memastikan bahwa situasi di Sinak tetap terkendali. Upaya ini bertujuan untuk menghindari penyebaran disinformasi yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menciptakan ketidakstabilan di Papua.

Penyebaran berita bohong ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang dapat memperkeruh suasana serta melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap informasi resmi. Oleh sebab itu, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama di Sinak mengajak seluruh warga Papua untuk lebih selektif dalam menerima informasi dan selalu mengecek kebenarannya sebelum menyebarkan.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah juga terus memperkuat literasi digital dan komunikasi publik. Dengan demikian, masyarakat dapat membedakan informasi yang valid dengan hoaks, serta terhindar dari hasutan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Upaya menjaga Papua agar tetap damai dan sejahtera tidak hanya bergantung pada aparat keamanan, melainkan juga pada peran aktif masyarakat dalam melawan narasi-narasi menyesatkan. Kebenaran harus menjadi fondasi bersama demi masa depan Papua yang lebih baik.