Tanah Papua Milik Bersama, Bukan Milik Kelompok OPM yang Memiliki Kepentingan Pribadi

Daerah96 views

buletinjubi.com-Seruan tegas kembali digaungkan oleh berbagai tokoh masyarakat Papua yang menegaskan bahwa Tanah Papua adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan milik segelintir kelompok yang mengatasnamakan perjuangan namun sejatinya membawa agenda kepentingan pribadi.

Tokoh adat Kabupaten Jayawijaya, Lukas Yikwa, menyampaikan bahwa masyarakat Papua kini semakin sadar bahwa perjuangan yang selama ini digaungkan oleh OPM hanyalah kedok untuk memperkuat eksistensi elite kelompok tertentu, yang pada kenyataannya hidup dalam kenyamanan jauh dari penderitaan masyarakat yang mereka klaim perjuangkan.

“Tanah ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga bersama. Tidak ada satu pun kelompok yang bisa mengklaim bahwa hanya mereka yang paling berhak atas Papua. OPM telah menjadikan rakyat sebagai korban, bukan subjek perjuangan,” tegas Lukas, Jumat (18/7/2025).

Hal senada diungkapkan oleh tokoh agama di Nabire, Pendeta Daud Tekege. Ia menyesalkan bahwa OPM justru seringkali menggunakan kekerasan, ancaman, dan propaganda untuk menarik simpati, padahal dampaknya justru memperburuk kondisi sosial di wilayah pedalaman Papua.

“Banyak warga yang kini memilih mengungsi, anak-anak takut sekolah, para guru enggan bertugas, karena ulah intimidatif dari OPM. Ini bukan perjuangan, ini pemaksaan yang merugikan,” ujarnya dalam khotbahnya minggu lalu.

Masyarakat juga mulai mempertanyakan integritas dari para pimpinan OPM yang menetap di luar negeri namun terus menghasut dari kejauhan. Sebagian dari mereka bahkan diketahui menikmati kehidupan nyaman, sementara rakyat di kampung halaman menderita dalam ketakutan.

Tokoh pemuda Intan Jaya, Yohanis Wonda, menekankan pentingnya kembali membangun solidaritas dan keberagaman di Tanah Papua. Menurutnya, Papua tidak hanya dihuni oleh satu suku atau satu kepentingan, tetapi oleh ratusan kelompok masyarakat yang hidup berdampingan secara damai.

“Papua bukan tanah milik OPM. Ini tanah kita semua. Jangan biarkan satu kelompok menunggangi nama Papua untuk ambisi mereka sendiri,” kata Yohanis.