Tak Lagi Gelap, Cerita Warga Papua Nikmati Listrik Pertama Kali

Daerah140 views

buletinjubi.com-Malam di Kampung Iraiweri, Distrik Anggi, Pegunungan Arfak, Papua Barat kini tak lagi temaram. Dulu, warga hanya mengandalkan sinar rembulan dan lampu minyak yang berasap, namun kini rumah-rumah itu memancarkan cahaya hasil aliran air yang diolah menjadi listrik oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Anggi.

Salah satu warga Anggi, Elias Inyomusi mengungkapkan keberadaan listrik untuk penerangan lampu sangat dibutuhkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Semua rumah itu harus dapat listrik, supaya anak-anak bisa belajar, mamak-mamak bisa masak dengan lampu,” ujar Elias dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Ia masih mengingat masa gelap dulu. “Kami bikin api, pasang gelegar dari rotan, isi minyak tanah, baru bakar. Itu yang kami pakai belajar,” katanya.

Kini, anak-anak tak lagi belajar di bawah cahaya sumbu minyak, melainkan di bawah lampu pijar yang menyala tanpa henti. Bagi warga Anggi, listrik bukan sekedar cahaya, melainkan sebuah simbol perubahan.

“Dengan lampu seperti ini, anak-anak kami bisa belajar, pintar, bersaing dengan distrik lain. Terima kasih, kami tetap NKRI,” kata Piti Inyomusi.

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dan Listrik Desa (Lisdes) menjadi penopang utama perubahan di dua ujung negeri itu. Melalui kedua program inilah pemerintah berkomitmen mewujudkan keadilan energi: menghadirkan listrik bagi semua tanpa terkecuali.

Listrik kini bukan hanya tanda kemajuan, tetapi cermin kehadiran negara. Dari deru air di Pegunungan Arfak hingga senyum Ruslam di Musi Banyuasin, cahaya yang sama menyala cahaya harapan, cahaya keadilan.

“Masa Indonesia sudah merdeka 80 tahun tapi masih ada desa gelap?” tanya Bahlil.

Bahlil mengenang masa kecilnya di kampung tanpa listrik. Kini, di bawah terangnya lampu-lampu sederhana, cita-cita itu perlahan menjadi nyata.