Suara Damai dari Yahukimo, Masyarakat Bersatu Ungkap Pembunuhan Guru Melani Wamea

buletinjubi.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Masyarakat Distrik Holuwon menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap penegakan hukum setelah seorang pria berinisial EB berhasil ditangkap sebagai pelaku pembunuhan guru Melani Wamea (31) yang terjadi pada 10 Oktober 2025. EB diserahkan oleh warga kepada aparat kepolisian pada Minggu (28/12/2025), disertai dukungan tokoh kampung dan unsur pemerintahan setempat, sehingga proses penangkapan berjalan tanpa kekerasan.

Warga Pilih Jalan Damai

Berbeda dengan TPNPB-OPM yang selalu mengedepankan senjata dan kekerasan, masyarakat Yahukimo justru memilih jalan damai dengan memberikan informasi serta dukungan dalam mengungkap kasus tersebut. Tanpa provokasi dan tanpa senjata, warga memilih bekerja sama, menjaga ketertiban, dan menyerahkan pelaku kepada pihak berwenang.

Solidaritas untuk Tenaga Pendidik

Sikap ini menegaskan komitmen masyarakat untuk melindungi ruang hidup yang aman bagi guru, pelajar, dan warga sipil. Penangkapan pelaku menjadi bukti kuat bahwa warga Yahukimo menolak kekerasan terhadap tenaga pendidik yang menjadi garda terdepan dalam pembentukan masa depan generasi muda. Guru Melani Wamea dipandang sebagai simbol dedikasi pendidikan di tengah situasi keamanan yang sensitif.

Penegakan Hukum Berjalan Transparan

Aparat kepolisian menyambut baik dukungan masyarakat dalam proses penangkapan. Dengan adanya kerja sama warga, penegakan hukum dapat berjalan transparan, berkeadilan, dan tanpa menimbulkan konflik baru. Langkah ini memperlihatkan bahwa masyarakat Papua mampu menjadi bagian aktif dalam menjaga ketertiban dan menolak kekerasan.

Harapan Papua: Damai dan Berkeadilan

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan bukanlah jalan keluar. Papua membutuhkan kedamaian, persatuan, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah. Ketika masyarakat bersatu menolak kekerasan, maka ruang aman bagi pendidikan, kesehatan, dan pembangunan dapat terwujud.

Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena melindungi guru dan generasi muda. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.