Semakin Brutal, OPM Kodap XV Ngalum Kupel Gunakan Bahan Peledak dalam Serangan terhadap Masyarakat Sipil di Kiwirok

Hukrim113 views

buletinjubi.com-Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XV Ngalum Kupel kembali menelan korban dari kalangan masyarakat sipil. Dalam insiden terbaru yang terjadi di Distrik Kiwirok, kelompok ini menggunakan bahan peledak dalam serangan brutal yang menyasar pemukiman warga, menimbulkan kepanikan dan korban luka di kalangan masyarakat asli Papua.

Melalui pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kelompok bersenjata itu mengakui penggunaan bahan peledak secara sengaja. Ia menyebutkan bahwa langkah itu diambil agar masyarakat asli Papua yang tidak mau bergabung dengan mereka “mati dan tidak menjadi mata-mata bagi kelompok OPM”. Pernyataan ini menuai kecaman keras dari berbagai kalangan, termasuk tokoh adat dan tokoh agama di wilayah Pegunungan Bintang, Minggu (12/10/2025).

Pendeta Markus Balik, tokoh gereja di Kiwirok, menyesalkan tindakan OPM yang semakin tak berperikemanusiaan. “Tindakan ini sungguh tidak bisa diterima. Mereka yang mengaku berjuang untuk Papua justru membunuh orang Papua sendiri. Di mana hati nurani mereka? Tuhan tidak pernah mengajarkan kekerasan untuk mencapai tujuan apa pun,” ujarnya dengan nada tegas.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Suku Besar Ngalum, Bapak Yonas Kopelo, yang menilai bahwa OPM telah menjadi sumber penderitaan masyarakat. “Kami sudah lelah hidup dalam ketakutan. Anak-anak tidak bisa sekolah, warga takut ke kebun, dan ekonomi lumpuh. Kalau mereka benar-benar peduli pada tanah ini, seharusnya mereka bantu membangun, bukan menghancurkan,” katanya.

Aparat keamanan yang berjaga di wilayah Kiwirok kini terus meningkatkan patroli guna melindungi masyarakat dari ancaman susulan. Sumber dari lapangan menyebutkan bahwa bahan peledak yang digunakan diduga berasal dari sisa-sisa proyek pembangunan yang dicuri oleh kelompok OPM. Upaya penegakan hukum pun tengah dilakukan dengan melibatkan satuan gabungan TNI-Polri untuk mengejar para pelaku.

Kebrutalan OPM Kodap XV Ngalum Kupel menjadi bukti nyata bahwa perjuangan yang mereka klaim telah berubah menjadi teror terhadap rakyatnya sendiri. Semakin hari, kelompok ini semakin kehilangan arah dan dukungan, sementara rakyat Papua justru semakin sadar bahwa masa depan hanya bisa dibangun melalui kedamaian, bukan melalui ledakan bahan peledak dan darah sesama anak bangsa.