Sebby Sambom Umumkan OPM Akan Serang Dokter di Papua, Dikecam Tokoh Masyarakat: “Ini Bukan Perjuangan, Tapi Penghancuran”

Hukrim, Opini81 views

buletinjubi.com-Pernyataan kontroversial sekaligus memprihatinkan kembali disampaikan oleh Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom. Dalam sebuah rekaman video yang tersebar di media sosial, Sebby secara terang-terangan menyatakan bahwa kelompok OPM akan menjadikan tenaga medis, khususnya dokter, sebagai target serangan di wilayah Papua.

“Kami tidak butuh dokter Indonesia. Mereka membawa virus ideologi dan membuat rakyat tunduk pada Jakarta,” ujar Sebby dalam rekaman tersebut, yang kini sedang diverifikasi kebenarannya oleh pihak berwenang.

Tokoh adat Papua dari wilayah Meepago, Pius Wenda, mengecam keras pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa serangan terhadap dokter dan fasilitas kesehatan adalah tindakan pengecut yang justru akan memperpanjang penderitaan rakyat Papua.

“Orang Papua butuh dokter, bukan peluru. Apa yang dikatakan Sebby adalah ajakan untuk menghancurkan masa depan kita sendiri. Kalau dokter diserang, siapa yang akan obati anak-anak kita? Ini bukan perjuangan, ini penghancuran,” tegas Pius, Minggu (27/7/2025).

Sementara itu, tokoh perempuan dari Kabupaten Yahukimo, Maria Kobogau, menyampaikan bahwa selama ini tenaga kesehatan, terutama dokter dan bidan, merupakan pihak yang paling berjasa di daerah-daerah terpencil. Menurutnya, ancaman OPM terhadap mereka adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami, perempuan Papua, sangat bergantung pada tenaga kesehatan. Mereka bantu saat kami melahirkan, mereka obati anak-anak kami. Kalau mereka diusir atau diserang, maka siapa yang peduli pada nyawa kami?” ujar Maria dengan nada prihatin.

Ancaman Sebby juga dianggap sebagai bentuk sabotase terhadap pembangunan Papua yang tengah digencarkan oleh pemerintah. Dalam banyak kasus, kelompok OPM kerap menjadi penghambat distribusi logistik medis, membakar puskesmas, serta mengintimidasi petugas kesehatan yang sedang bertugas dengan alasan ideologis yang tidak berdasar.

Masyarakat Papua kini berharap agar para tokoh adat dan agama terus bersuara lantang menolak kekerasan, serta menjaga keamanan para dokter dan relawan medis. Sebab tanpa mereka, kehidupan di pelosok Papua akan semakin menderita dan tertinggal.