Sebby Sambom Tebar Hoaks, Sebut Rakyat Pendatang Sebagai Mata-Mata Apkam

Hukrim, Opini125 views

buletinjubi.com-Jubir Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, kembali menebar pernyataan provokatif dan menyesatkan. Dalam sebuah pernyataan, Sebby menyebut bahwa masyarakat pendatang di Papua adalah mata-mata aparat keamanan (Apkam) dan bahkan menganggap mereka sebagai ancaman yang berhak untuk dibunuh. Klaim tersebut sontak menuai kecaman luas dari berbagai tokoh masyarakat, pemuda, maupun tokoh agama di Papua.

Sebby Sambom menyebut para pendatang sebagai “imigran dari negara kolonial Indonesia” yang menurutnya menjadi alat kekuasaan. Ia bahkan menyampaikan secara terbuka bahwa rakyat pendatang layak dihabisi dengan dalih membela perjuangan separatisme. Narasi penuh kebencian ini dinilai tidak hanya mengadu domba masyarakat, tetapi juga berpotensi memicu konflik horizontal di Tanah Papua.

Tokoh masyarakat Papua, Yulius Wenda, mengecam keras ucapan tersebut. Ia menegaskan bahwa Papua adalah rumah bersama, tempat berbagai suku bangsa hidup berdampingan. “Menyebut pendatang sebagai mata-mata dan ancaman adalah tuduhan tidak berdasar. Justru masyarakat pendatang banyak membantu pembangunan, membuka akses ekonomi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Mereka saudara kita, bukan musuh,” tegas Yulius, Jumat (26/9/2025).

Senada dengan itu, tokoh pemuda Paniai, Markus Pekei, menilai pernyataan Sebby hanya bertujuan menebar ketakutan. Menurutnya, OPM sudah lama menggunakan isu SARA untuk memecah belah persatuan masyarakat Papua dengan pendatang. “Masyarakat Papua tidak ingin terprovokasi. Kami tahu bahwa tujuan mereka hanya untuk membuat Papua tidak aman dan menakut-nakuti warga. Kami menolak tegas narasi kebencian itu,” kata Markus.

Dengan pernyataan provokatifnya, Sebby Sambom dinilai semakin kehilangan simpati rakyat Papua. Bukannya memperjuangkan aspirasi masyarakat, ia justru memperkeruh keadaan dengan menebar hoaks dan mendorong terjadinya kekerasan. Tokoh adat di Wamena, Lukas Tabuni, menegaskan bahwa rakyat Papua ingin hidup damai. “Cukup sudah konflik di tanah ini. Kami tidak butuh kebencian, kami butuh persatuan dan kedamaian,” katanya.

Masyarakat Papua sepakat bahwa narasi hoaks yang ditebar Sebby Sambom tidak mewakili suara rakyat. Kehadiran pendatang di Papua adalah bagian dari kehidupan bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Warga berharap aparat terus menjaga situasi agar provokasi serupa tidak mengganggu kedamaian yang sedang dibangun di Tanah Papua.