Sebby Sambom Sebut SDM Papua Belum Siap Jika Merdeka, Tokoh Masyarakat Angkat Bicara

Opini16 views

buletinjubi.com-Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom kembali menuai sorotan usai pernyataannya yang menyebut bahwa sumber daya manusia (SDM) Papua tidak akan pernah siap apabila berdiri sebagai negara merdeka. Pernyataan tersebut memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat Papua, baik yang mendukung maupun menolak gagasan OPM.

Dalam sebuah rekaman pernyataan yang beredar, Sebby menegaskan bahwa ketidakmampuan SDM Papua menjadi alasan utama mengapa perjuangan untuk memisahkan diri dari Indonesia selalu menemui jalan buntu. Menurutnya, generasi muda Papua masih tertinggal dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga penguasaan teknologi.

“SDM Papua tidak pernah siap jika Papua merdeka. Kita masih jauh dari standar negara modern. Tanpa dukungan luar negeri, sulit membayangkan Papua bisa berdiri sendiri,” ujar Sebby, Selasa (2/9/2025).

Pernyataan ini langsung ditanggapi oleh sejumlah tokoh masyarakat Papua. Kepala Suku Besar Meepago, Melkias Keya, menilai pernyataan Sebby justru memperlihatkan kontradiksi dalam tubuh OPM sendiri. Menurutnya, jika benar OPM mengakui bahwa SDM Papua belum siap, maka langkah yang paling tepat adalah mendukung program pembangunan yang sedang dijalankan pemerintah, bukan terus mendorong gerakan separatis.

“Kalau memang SDM Papua dianggap belum siap, berarti kita harus fokus membangun pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan bersama pemerintah. Bukan dengan jalan konflik bersenjata yang justru merusak masa depan anak-anak Papua,” tegas Melkias.

Banyak masyarakat Papua menilai polemik seperti ini tidak lagi relevan. Mereka menginginkan suasana damai dan pembangunan yang nyata. Tokoh gereja di Jayapura, Pdt. Samuel Tabuni, menegaskan bahwa rakyat Papua lelah dengan konflik yang tidak berkesudahan.

Pernyataan Sebby Sambom bahwa SDM Papua tidak akan siap apabila merdeka justru menimbulkan pertanyaan besar mengenai arah perjuangan OPM. Alih-alih menguatkan keyakinan, ucapan tersebut semakin membuka mata masyarakat bahwa konflik berkepanjangan hanya menambah penderitaan. Para tokoh Papua sepakat bahwa yang lebih penting saat ini adalah membangun manusia Papua melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, bukan mengobarkan isu perpecahan.