Sebby Sambom Sebut Benny Wenda Hanya Numpang Nama dalam Membawa Papua Merdeka

buletinjubi.com-Ketegangan internal kembali mencuat di tubuh kelompok separatis Papua. Kali ini, pernyataan keras datang dari juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, yang menyebut Benny Wenda hanya “numpang nama” dalam isu Papua merdeka. Ucapan ini sontak menjadi sorotan karena menunjukkan semakin jelasnya perpecahan di kalangan tokoh yang selama ini mengklaim sebagai pejuang rakyat Papua.

Dalam sebuah rekaman pernyataan yang beredar, Sebby Sambom menegaskan bahwa perjuangan yang terjadi di lapangan sepenuhnya dijalankan oleh kelompok bersenjata di Papua, bukan oleh Benny Wenda yang hidup di luar negeri. Menurutnya, Benny Wenda hanya menggunakan nama Papua untuk membangun popularitas politik di dunia internasional.

“Yang berjuang mempertaruhkan nyawa di hutan dan gunung adalah pasukan kami, bukan Benny Wenda. Dia hanya numpang nama, bicara di luar negeri, dan seolah-olah pemimpin Papua. Itu tidak benar,” ujar Sebby dengan nada tegas, Kamis (4/9/2025).

Sementara itu, tokoh gereja Papua, Pdt. Yulius Wonda, menilai perseteruan ini semakin memperlihatkan wajah asli kelompok separatis. “Rakyat Papua hanya dijadikan alat. Yang di luar negeri bicara soal diplomasi, yang di dalam hutan sibuk dengan senjata. Pada akhirnya, masyarakat yang paling menderita. Mereka saling tuduh, tapi rakyat yang jadi korban,” tegasnya.

Masyarakat Papua sendiri menanggapi dengan rasa jenuh. Tokoh pemuda Papua, Andi Murib, menegaskan bahwa rakyat sudah bosan dengan drama internal para tokoh separatis. “Kami tidak butuh orang saling hujat. Yang kami butuhkan adalah kedamaian dan pembangunan. Kalau mereka terus ribut, itu urusan mereka. Kami di Papua hanya ingin hidup tenang bersama NKRI,” katanya.

Perseteruan antara Sebby Sambom dan Benny Wenda kembali menegaskan bahwa klaim perjuangan Papua merdeka tidak pernah mewakili seluruh masyarakat Papua. Justru, perpecahan internal dan saling tuduh menunjukkan lemahnya legitimasi gerakan tersebut. Sementara itu, rakyat Papua semakin menyadari bahwa jalan damai dan pembangunan bersama pemerintah adalah pilihan yang lebih nyata dan bermanfaat bagi masa depan mereka.