Satpam SMA di Sleman Jadi Tersangka Pemasok Senjata KKB

Hukrim6 views

buletinjubi.com-Satpam salah satu SMA di Kabupaten Sleman berinisial AP ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan terlibat jaringan penyuplai senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Dalam kasus ini, Polda D.I Yogyakarta menyita empat pucuk senjata organik dari kediaman AP di Minggir, Sleman.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi menyampaikan dari penggeledahan itu ditemukan dua pucuk senjata jenis M-16, satu pucuk SS1, dan satu pucuk Mouser.

“Serta sekitar 200 butir peluru,” kata Endriadi, Sabtu (15/3/25).

Ia menyatakan penemuan dan penyitaan senjata itu bermula dari info salah seorang warga di wilayah hukum Polda DIY, yakni AP, masuk dalam DPO Polda Papua.

Endri menyebut AP dititipi beberapa pucuk senpi oleh seorang saudaranya, sehingga masuk ke dalam DPO Polda Papua. Ia diduga menyimpan dan memiliki senjata api tanpa izin.

“Lalu setelah mendapat DPO itu kami melakukan back up melakukan upaya penyelidikan, sehingga ditemukan rumah pelaku atas nama AP itu,” ucap dia.

Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap tujuh orang tersangka jaringan penyuplai senjata api dan amunisi lintas provinsi ke KKB.

Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin menyatakan operasi gabungan itu bekerja sama dengan Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda DIY.

Tujuh orang tersangka yang ditangkap itu meliputi YE, TW, MH, MK, P, ES, dan AP.

“Operasi ini merupakan bagian dari upaya serius dalam memberantas penyelundupan senjata ke wilayah Papua. Kami tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mencoba memasok senjata ke kelompok bersenjata,” kata Patrige dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3).

Dalam kasus ini, Patrige mengatakan penyidik menyita total 17 senjata api yang terdiri dari 6 laras panjang, 6 laras pendek dan 5 rakitan. Selain itu terdapat 3.573 butir amunisi untuk berbagai kaliber.

Tak hanya itu, turut ditemukan peralatan perakitan berupa mesin bubut, gerinda, las listrik, kompresor, serta bahan peledak berupa dua detonator.