Satgas TNI wujud cinta negara pada masyarakat Papua

TNI Polri56 views

buletinjubi.com-Satuan Tugas (Satgas) TNI di wilayah-wilayah perdalaman dan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga merupakan bentuk kehadiran negara dalam menjaga setiap jengkal ibu pertiwi dari gangguan dari dalam maupun luar.

Seperti Satgas Yonif 521/Dadaha Yudha (DY), yang saat ini ditugaskan oleh Markas Besar TNI untuk menjaga stabilitas keamanan di perdalaman wilayah Papua serta menghadirkan kedamaian bagi masyarakat.

Satgas Yonif 521/DY berada di bawah Komando Daerah Militer atau Kodam V/Brawijaya ini mendapat amanah untuk menjaga lima daerah di dua provinsi di tanah Papua, yakni Jayapura (Provinsi Papua), kemudian Kabupaten Yalimo, Mamberamo Tengah, Jayawijaya dan Yahukimo berada di Provinsi Papua Pegunungan. Mereka bertugas selama satu tahun, mulai Juli 2025 hingga Juli 2026.

Dalam kegiatan operasi, Satgas Yonif 521/DY yang dipimpin oleh Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata itu tidak hanya bertugas dalam menjaga situasi keamanan, termasuk ketertiban masyarakat, tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.

Prajurit TNI banyak terlibat dalam kegiatan sosial, seperti mendukung program Papua Cerdas, Cek Kesehatan Gratis (CKG), pembuatan jalan, pembuatan drainase, pembagian makanan tambahan bagi generasi muda, serta mendukung pembangunan sarana olahraga yang digemari oleh anak muda di daerah penugasan tersebut.

“Hampir setiap hari prajurit turun ke lapangan dalam kegiatan komunikasi sosial atau komsos yang dilakukan dalam berbagai cara, di antaranya mengisi pendidikan wawasan kebangsaan bagi anak-anak Papua, CKG, pembuatan jalan, drainase, pertanian, perkebunan serta membagikan makanan bagi anak-anak dan orang dewasa di semua wilayah penugasan,” kata Dansatgas Yonif 521/DY Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata, Rabu (10/9/2025).

Satgas tersebut beranggotakan 500 prajurit yang dibagi di lima pos pengamanan di wilayah perdalaman Papua. Kehadiran Satgas TNI di perdalaman Papua membawa kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat setempat.

Pola komsos yang dilakukan menitikberatkan kepada pendekatan emosional yang dibangun oleh prajurit TNI secara langsung dengan masyarakat di wilayah penugasan.

Komandan satgas memang menekankan agar para prajurit turun dan berbicara langsung dengan masyarakat setempat, sehingga terbangun kedekatan emosional

Pendekatan dengan model komsos itu dilakukan untuk memastikan bahwa pendekatan militeristik sudah tidak dilakukan lagi dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban di wilayah perdalaman Papua.

Pendekatan militeristik dinilai tidak efektif dalam “mengambil hati” masyarakat Papua. Sementara pendekatan komsos dinilai lebih efektif untuk membangun kemanunggalan TNI dengan rakyat. Lewa model pendekatan itu, prajurit sebagai perwakilan kehadiran negara dapat mendengar secara langsung keluhan dan keinginan masyarakat.

Dengan demikian, maka kemanunggalan TNI dapat terjalin dengan kuat, kemudian tumbuh rasa saling percaya dan saling menjaga antara TNI dengan rakyat, yang menjadi sumber kekuatan dalam memelihara keutuhan negara dan mempercepat pembangunan nasional.

Pendekatan itu dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan nyata, seperti program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD, karya bakti, komsos serta partisipasi TNI dalam penanggulangan bencana dan pemeliharaan ketertiban.