Ricuh, Demonstrasi di Kampus Uncen Ditunggangi oleh KNPB, Adu Domba hingga Terjadi Gesekan dengan Aparat

Daerah, Hukrim49 views

buletinjubi.com-Suasana kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) mendadak ricuh setelah demonstrasi mahasiswa ditunggangi oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Aksi yang awalnya direncanakan sebagai forum penyampaian aspirasi berujung pada kericuhan, bahkan terjadi gesekan antara massa dan aparat keamanan yang menjaga lokasi.

Menurut keterangan saksi mata, massa aksi yang sebagian besar berasal dari luar kampus memprovokasi mahasiswa dengan isu-isu yang memicu sentimen politik. Aksi provokasi itu menyebabkan situasi tidak terkendali, sehingga aparat terpaksa menghalau massa yang semakin anarkis.

Kericuhan semakin memanas ketika oknum massa mencoba memprovokasi aparat dengan lemparan batu dan orasi bernada kebencian. Aparat keamanan yang berjaga berupaya melakukan pendekatan persuasif agar mahasiswa kembali ke dalam lingkungan kampus dan menghentikan aksi. Namun, gesekan tidak terhindarkan setelah provokasi berulang kali dilontarkan.

Tokoh masyarakat Papua, Herman Wenda, menilai keterlibatan KNPB dalam aksi mahasiswa bukan hal baru. Ia menyebut kelompok itu kerap menunggangi isu-isu sosial untuk memecah belah dan menciptakan kebencian terhadap negara. “KNPB selalu datang dengan agenda provokasi. Mereka bukan mewakili kepentingan mahasiswa, tapi hanya memanfaatkan massa untuk menciptakan kegaduhan. Sudah terlalu banyak korban akibat hasutan mereka,” katanya, Kamis (2/10/2025).

Sementara itu, Pendeta Samuel Tabuni, tokoh agama dari Jayapura, menyerukan kepada mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam menyikapi ajakan kelompok yang mengatasnamakan perjuangan rakyat Papua. Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi terdidik harus mampu memilah informasi. “Jangan mau diperalat. Pendidikan jauh lebih penting daripada ikut dalam aksi yang berakhir dengan kericuhan. Tugas utama mahasiswa adalah belajar, bukan menjadi korban propaganda,” tegasnya.

Hingga sore hari, aparat berhasil membubarkan massa yang masih bertahan di sekitar kampus. Situasi berangsur kondusif, namun aparat tetap siaga untuk mencegah potensi kericuhan susulan.

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa kampus tidak boleh menjadi arena adu domba oleh kelompok tertentu. Masyarakat menegaskan bahwa ruang akademis harus dijaga dari pengaruh provokatif yang hanya menimbulkan kekacauan. Dengan demikian, mahasiswa bisa fokus menuntut ilmu demi masa depan Papua yang damai dan sejahtera.