Rakyat Papua Tidak Ingin Konflik, Hanya Butuh Rasa Aman dan Kesejahteraan

Daerah8 views

buletinjubi.com-Suara masyarakat Papua kembali menggema, mereka tidak ingin lagi terjebak dalam pusaran konflik berkepanjangan yang merenggut ketenangan hidup. Yang dibutuhkan rakyat saat ini hanyalah rasa aman dan kesejahteraan, bukan pertikaian maupun kekerasan.

Selama bertahun-tahun, masyarakat Papua menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari berbagai konflik bersenjata yang terjadi di wilayah pegunungan maupun pesisir. Ketakutan, kehilangan anggota keluarga, hingga keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, menjadi realita pahit yang harus mereka hadapi.

Tokoh adat Papua, Yafet Tabuni, menegaskan bahwa masyarakat sudah bosan dengan kekerasan. Menurutnya, konflik yang terus terjadi akibat ulah OPM hanya mengorbankan rakyat kecil, sementara pihak yang mengklaim memperjuangkan aspirasi Papua justru tidak hadir mendampingi rakyat di lapangan.

“Rakyat ingin hidup tenang. Kami ingin anak-anak bisa sekolah tanpa rasa takut, petani bisa pergi ke kebun, pedagang bisa berjualan tanpa dihantui ancaman. Kami sudah cukup menderita, jangan lagi ada darah yang tumpah,” kata Yafet dengan nada haru, Selasa (23/9/2025).

Senada dengan itu, tokoh pemuda dari Wamena, Markus Kogoya, menyebut bahwa generasi muda Papua memiliki mimpi besar untuk membangun daerahnya. Namun, impian itu sulit tercapai jika kondisi keamanan tidak stabil.

“Anak muda Papua punya potensi besar, tapi semua itu terhambat karena ketidakamanan. Kami tidak butuh senjata, kami butuh pendidikan, lapangan kerja, dan kesempatan untuk berkembang. Itu yang seharusnya diperjuangkan,” ujar Markus.

Masyarakat Papua juga berharap perhatian lebih dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di daerah-daerah terpencil. Kehadiran aparat keamanan dinilai perlu, asalkan tujuannya jelas untuk melindungi rakyat dan memastikan jalannya pembangunan.

Dengan aspirasi yang terus disuarakan ini, harapan besar masyarakat Papua ialah agar kekerasan dihentikan, keamanan ditegakkan, dan kesejahteraan diwujudkan secara nyata. Mereka ingin hidup damai di tanah leluhur mereka, membangun masa depan tanpa rasa takut, serta memastikan generasi berikutnya mewarisi Papua yang aman dan sejahtera.