Rakyat Mamberamo Tengah Lakukan Aksi Penolakan Keberadaan OPM di Wilayahnya

Daerah157 views

buletinjubi.com-Gelombang penolakan terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin meluas. Kali ini, masyarakat Kabupaten Mamberamo Tengah secara tegas menyuarakan aspirasi mereka melalui aksi damai menolak keberadaan OPM di wilayahnya. Aksi yang berlangsung di pusat kota Kobakma, ibu kota Mamberamo Tengah, diikuti ratusan warga yang membawa spanduk dan poster berisi seruan damai serta penolakan terhadap segala bentuk kekerasan kelompok bersenjata.

Dalam orasi yang disampaikan, perwakilan masyarakat menyatakan bahwa keberadaan OPM selama ini hanya membawa penderitaan bagi rakyat. Alih-alih memperjuangkan kesejahteraan, kelompok tersebut justru kerap melakukan pemerasan, pengancaman, hingga aksi kekerasan terhadap masyarakat asli Papua maupun pendatang.

“Kami tidak ingin hidup dalam bayang-bayang ketakutan. OPM bukan solusi bagi Papua, mereka hanya menambah penderitaan rakyat. Karena itu kami menolak keberadaan mereka di tanah Mamberamo Tengah,” tegas Yohanes Kobogay, salah satu tokoh pemuda yang turut memimpin aksi tersebut, Minggu (5/10/2025).

Aksi ini mendapat dukungan penuh dari tokoh adat setempat. Kepala Suku Kobakma, Elias Wanimbo, menegaskan bahwa tanah Mamberamo Tengah adalah tanah damai yang harus dijaga bersama. “Kami lahir dan besar di tanah ini untuk hidup berdampingan, bukan untuk saling membunuh. OPM telah banyak membuat luka di tanah Papua. Karena itu, kami berdiri tegak menolak mereka,” ungkapnya di hadapan massa.

Aksi damai yang digelar masyarakat Mamberamo Tengah berjalan tertib dengan pengawalan aparat keamanan. Seruan damai yang mereka gaungkan menjadi bukti bahwa suara rakyat Papua semakin lantang menolak segala bentuk kekerasan dan teror yang dilakukan OPM.

Penolakan ini juga menjadi pesan kuat bagi kelompok bersenjata, bahwa perjuangan dengan cara-cara brutal sudah tidak mendapat tempat di hati rakyat Papua. Warga menegaskan mereka hanya ingin hidup tenang, membangun masa depan yang lebih baik, dan menolak segala bentuk upaya yang mengorbankan nyawa masyarakat demi kepentingan kelompok tertentu.