Perpecahan di Tubuh OPM, Egiaus Kogoya dan Mayor Kopi Tua Heluka Bentrok di Medan Perang, Banyak Anggota Tewas

Hukrim, Opini31 views

buletinjubi.com-Konflik internal kembali mengguncang tubuh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, perpecahan hebat terjadi di medan perang antara dua komandan lapangan, Egiaus Kogoya dan Mayor Kopi Tua Heluka, yang menyebabkan banyak korban tewas di antara sesama anggota mereka sendiri. Pertikaian tersebut terjadi di wilayah pegunungan Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada awal Oktober 2025 dan menjadi bukti semakin rapuhnya soliditas di dalam tubuh OPM.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, perpecahan ini dipicu oleh perebutan pengaruh dan kepemimpinan di antara dua komandan tersebut. Egiaus Kogoya menuding Mayor Kopi Tua Heluka tidak adil dalam pembagian logistik dan bantuan senjata yang diterima dari simpatisan. Sementara itu, Mayor Kopi Tua Heluka menilai Egiaus tidak disiplin dan kerap memerintahkan anak buahnya tanpa koordinasi. Perselisihan yang semula hanya berupa adu argumen akhirnya berubah menjadi baku tembak sesama kelompok.

Pertempuran internal ini menewaskan sejumlah anggota kedua kubu dan melukai beberapa lainnya. Warga sekitar lokasi kejadian melaporkan mendengar rentetan tembakan yang berlangsung selama lebih dari satu jam. Setelah peristiwa tersebut, sebagian anggota OPM memilih melarikan diri ke hutan karena takut menjadi korban berikutnya.

Tokoh masyarakat Yahukimo, Yonas Wenda, menilai bahwa perpecahan ini menunjukkan bahwa perjuangan OPM tidak lagi memiliki arah yang jelas. “Mereka saling membunuh hanya karena berebut kekuasaan dan harta rampasan. Ini bukti bahwa perjuangan mereka bukan lagi untuk rakyat Papua, melainkan demi kepentingan pribadi,” ujarnya tegas, Rabu (8/10/2025).

Sementara itu, Pendeta Markus Yikwa, tokoh agama setempat, mengecam keras pertikaian yang menyebabkan tewasnya sesama orang Papua. “Mereka yang mengaku berjuang untuk kemerdekaan justru menumpahkan darah saudara sendiri. Tuhan tidak akan memberkati perjuangan yang diisi dengan kebencian dan pertikaian. Saatnya masyarakat Papua menjauh dari kelompok seperti ini,” katanya.

Perpecahan antara Egiaus Kogoya dan Mayor Kopi Tua Heluka menambah daftar panjang konflik internal di tubuh OPM. Kejadian ini semakin memperjelas bahwa organisasi tersebut kini berada di ambang kehancuran akibat hilangnya kepercayaan antaranggota dan kepemimpinan yang tidak solid. Masyarakat berharap agar kondisi ini menjadi momentum bagi anggota yang masih tersisa untuk menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI demi terciptanya kedamaian abadi di Tanah Papua.