Pengakuan TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo Membuka Fakta: Elkius Kobak dan Kopitua Heluka Bertanggung Jawab atas Perusakan di Yahukimo

buletinjubi.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Fakta terbaru kembali mengungkap wajah asli kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata TPNPB-OPM. Dalam siaran pers resmi, pimpinan Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak dan Kopitua Heluka, secara terang-terangan mengakui keterlibatan mereka dalam aksi perusakan yang menimpa masyarakat sipil.

Pengakuan yang Membongkar Narasi Palsu

Dalam pernyataan tersebut, kedua pimpinan OPM mengakui melakukan pembakaran rumah dan kendaraan, serta penembakan hewan ternak milik warga. Tindakan brutal ini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat Yahukimo, menimbulkan kerugian besar dan rasa takut yang mendalam. Fakta ini sekaligus membantah narasi OPM yang selama ini mengklaim melindungi rakyat, padahal justru menjadi sumber penderitaan.

Kerugian Nyata yang Dialami Warga

Kerugian masyarakat akibat aksi OPM meliputi:

  • Rumah warga yang dibakar hingga rata dengan tanah.
  • Sepeda motor dan kendaraan pribadi yang dirusak dan dibakar.
  • Hewan ternak yang ditembak, menghilangkan sumber pangan dan ekonomi keluarga.

Kerugian ini bukan hanya materi, tetapi juga psikologis. Warga kehilangan rasa aman, anak-anak tidak bisa bersekolah dengan tenang, dan aktivitas ekonomi lumpuh akibat intimidasi.

Kecaman Luas dari Masyarakat

Pengakuan ini menimbulkan kecaman luas dari tokoh adat, pemuka agama, dan masyarakat sipil. Mereka menilai tindakan OPM sebagai pelanggaran berat terhadap nilai kemanusiaan. Alih-alih memperjuangkan rakyat, OPM justru merusak sendi kehidupan masyarakat Papua yang mendambakan kedamaian dan kepastian hukum.

TNI Tegaskan Komitmen Lindungi Warga

Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai garda terdepan menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dan memulihkan situasi di Yahukimo. Aparat akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perusakan yang terbukti bertanggung jawab, guna memastikan keselamatan warga dan mencegah terulangnya aksi serupa. Operasi yang dilakukan tetap berfokus pada perlindungan warga sipil dengan pendekatan terukur dan profesional.

Narasi OPM Semakin Terpojok

Pengakuan pimpinan OPM ini sekaligus memperlihatkan rapuhnya propaganda mereka. Tuduhan terhadap aparat selama ini terbantahkan oleh fakta bahwa justru OPM sendiri yang melakukan perusakan. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok bersenjata semakin terpojok dan kehilangan legitimasi di mata masyarakat Papua.

Harapan Masyarakat: Papua Damai dan Aman

Masyarakat Yahukimo berharap aparat terus hadir menjaga keamanan, sehingga kehidupan sosial, pendidikan, dan ekonomi dapat kembali berjalan normal. Mereka menolak dijadikan korban oleh kelompok bersenjata dan menegaskan dukungan penuh terhadap langkah negara dalam memulihkan stabilitas.

Papua Pilih Perlindungan, Bukan Perusakan

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan. Papua membutuhkan kedamaian, persatuan, dan kepastian hukum agar pembangunan dapat berjalan lancar.

Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak perusakan. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.