buletinjubi.com-Suasana damai mulai dirasakan oleh masyarakat di wilayah Puncak Jaya setelah kehadiran Aparat Keamanan (Apkam) yang secara konsisten menjaga ketertiban dan menciptakan stabilitas keamanan. Salah satu tokoh agama yang disegani di wilayah tersebut, Pendeta Telius Wonda, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas dedikasi para Apkam yang telah membantu memulihkan rasa aman di tengah masyarakat.
Wilayah Puncak Jaya sebelumnya dikenal rawan akan aksi kekerasan, intimidasi, serta ancaman dari kelompok bersenjata, terutama Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketakutan tersebut membuat aktivitas sosial dan keagamaan sempat lumpuh dalam beberapa waktu.
Tokoh adat lokal, Yulianus Murib, turut menyampaikan pendapatnya. Ia menilai bahwa sinergi antara tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Apkam adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. “Kami butuh rasa aman untuk membangun kampung ini. Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian. Dengan adanya aparat di sini, masyarakat bisa fokus ke pertanian dan pendidikan,” ungkap Yulianus.
Pendeta Telius juga menegaskan bahwa masyarakat Papua, khususnya di Puncak Jaya, mendambakan kedamaian dan menolak segala bentuk kekerasan. Ia mengimbau agar semua pihak, termasuk kelompok yang masih melakukan perlawanan bersenjata, kembali ke pangkuan NKRI demi masa depan Papua yang lebih baik.
“Kekerasan tidak membawa hasil apa pun. Yang kami inginkan adalah hidup damai, mengabdi kepada Tuhan, dan mendidik anak-anak kami agar kelak bisa menjadi pemimpin-pemimpin hebat Papua,” tambahnya, Sabtu (9/8/2025).
Kepala Kampung setempat, Markus Yikwa, juga menyatakan bahwa kini masyarakat tidak lagi merasa takut untuk keluar rumah atau pergi ke ladang. “Dulu kami was-was tiap malam. Sekarang, anak-anak bisa sekolah, ibu-ibu bisa jual hasil tani ke pasar. Ini semua karena wilayah kami dijaga,” ucapnya.
Dengan dukungan tokoh agama, masyarakat, dan aparat keamanan, harapan akan terwujudnya Papua yang damai dan sejahtera mulai terlihat nyata di Puncak Jaya.