buletinjubi.com-Pemenuhan kebutuhan tenaga dokter di 20 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Boven Digoel masih menghadapi tantangan besar. Hingga saat ini, kekosongan tenaga medis, khususnya dokter, menjadi hambatan dalam memberikan layanan kesehatan yang merata kepada masyarakat di wilayah terpencil.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Boven Digoel, Shintia Mahuze, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menutup kekurangan tersebut melalui berbagai langkah. Komunikasi dengan Kementerian Kesehatan, sejumlah universitas, serta dukungan dari legislatif daerah juga telah dilakukan.
“Memang tidak mudah mencari dokter yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil seperti Boven Digoel. Namun, kami tetap berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang optimal,” ujarnya, di Halaman kantor Bupati Boven Digoel, Sabtu (3/5/2025).
Menurut Shintia, hingga kini masih banyak Puskesmas yang beroperasi tanpa dokter tetap, sehingga mengandalkan tenaga perawat atau bidan untuk memberikan pelayanan dasar. Kondisi ini diakui tidak ideal, terutama dalam penanganan kasus-kasus medis yang lebih kompleks.
Pemerintah daerah berharap lebih banyak tenaga kesehatan, khususnya dokter muda, yang terpanggil untuk mengabdi di daerah pelosok demi pemerataan layanan kesehatan.
“Kami terbuka bekerja sama dengan berbagai pihak yang ingin membantu. Ini adalah tugas kemanusiaan, dan kami yakin masih banyak dokter yang memiliki semangat untuk melayani,” ucap Shintia.
Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah dalam memperkuat sistem kesehatan. Karena seiring dengan terus berkembangnya kebutuhan masyarakat akan akses layanan medis, Fasilitas dan tenaga yang memadai sangat dibutuhkan.