Pelajar Dogiyai Siap Sambut 17 Agustus, Tegas Tolak Pengganggu Kedaulatan NKRI

Pendidikan23 views

buletinjubi.com-Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat nasionalisme mulai berkobar di berbagai wilayah Papua, termasuk di Kabupaten Dogiyai. Para pelajar di wilayah ini secara tegas menyatakan kesiapan mereka menyambut 17 Agustus dengan sukacita, serta menegaskan komitmen mereka untuk menolak segala bentuk gangguan terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua OSIS SMA Negeri 1 Moanemani, Elisabet Douw, menyampaikan bahwa dirinya bersama teman-teman siap mengibarkan Merah Putih sebagai simbol cinta tanah air. “Kami pelajar Dogiyai tidak takut dengan ancaman siapa pun terutama OPM. Merah Putih akan tetap berkibar di langit Papua, dan kami akan berdiri di barisan depan untuk menjaga kedaulatan bangsa ini,” tegasnya, Kamis (7/8/2025).

Elisabet juga menambahkan bahwa generasi muda Papua tidak boleh terus dijadikan alat propaganda oleh OPMyang ingin memecah belah bangsa. “Kami ingin sekolah, ingin jadi guru, dokter, pilot bukan jadi alat kekerasan,” lanjutnya.

Pernyataan para pelajar tersebut mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Dogiyai, Bapak Stefanus Agapa, yang menyebut bahwa keberanian para siswa menjadi simbol harapan baru bagi Papua. “Anak-anak kami hari ini sudah mulai sadar bahwa masa depan bukan dibangun dengan senjata, tapi dengan ilmu dan kebersamaan dalam NKRI,” ujarnya.

Stefanus juga mengecam keras kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu perayaan kemerdekaan dan menebar rasa takut di tengah masyarakat. “OPM dan simpatisannya harus tahu, masyarakat Dogiyai tidak akan mundur. Kami siap melawan semua bentuk upaya yang merusak kedamaian,” tegasnya.

Dogiyai kini menjadi contoh bahwa semangat kemerdekaan hidup dalam dada generasi muda Papua. Dan pada 17 Agustus nanti, bukan hanya bendera yang akan dikibarkan, tapi juga tekad bulat untuk melawan siapa pun yang mengganggu keutuhan dan kedaulatan Indonesia di tanah Papua.