Pelajar di Papua Ramai-Ramai Tolak Keberadaan OPM: “Kami Ingin Belajar dan Hidup Damai”

Pendidikan8 views

buletinjubi.com-Suara penolakan terhadap keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin lantang terdengar dari berbagai kalangan masyarakat Papua, termasuk dari kalangan pelajar. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah aksi damai dan pernyataan terbuka dilakukan oleh pelajar di berbagai kabupaten, seperti Jayawijaya, Mimika, Paniai, dan Yahukimo. Mereka menyatakan dengan tegas bahwa kehadiran OPM telah mengganggu proses pendidikan dan menciptakan ketakutan di lingkungan sekolah.

Maria Enumbi, siswi kelas XII dari Kabupaten Intan Jaya, menyatakan keprihatinannya terhadap intimidasi yang dilakukan kelompok OPM terhadap guru dan siswa. “Kami hanya ingin belajar, tetapi kehadiran mereka (OPM) di sekitar sekolah membuat kami takut. Kadang guru tidak bisa datang karena merasa tidak aman,” ujarnya, Sabtu (2/8/2025).

Menurut Maria, beberapa kali sekolahnya sempat ditutup sementara akibat situasi keamanan yang tidak stabil karena aksi bersenjata dari kelompok separatis. Akibatnya, proses belajar-mengajar menjadi terganggu dan ujian semester pun tertunda.

Sementara itu, Forum Siswa Papua Damai mengeluarkan pernyataan resmi berisi lima poin, salah satunya menyerukan agar seluruh pelajar Papua menjauhi ajakan-ajakan separatisme dan tetap fokus menuntut ilmu. Mereka juga meminta pemerintah agar memberikan perlindungan penuh kepada tenaga pendidik dan membangun kembali fasilitas yang sempat rusak akibat aksi kekerasan.

Aksi penolakan terhadap OPM dari kalangan pelajar ini tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga menjalar hingga ke pelosok-pelosok pedalaman. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, mulai tumbuh kuat bahwa masa depan Papua tidak dapat dibangun dengan senjata dan kekacauan.