Pelajar di Papua Angkat Bicara: “Kami yang Susah Payah Dapatkan Pendidikan, Namun OPM yang Hancurkan Harapan Kami”

Opini, Pendidikan25 views

buletinjubi.com-Suara lantang datang dari kalangan pelajar di berbagai wilayah Papua yang menyesalkan tindakan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kerap merusak fasilitas pendidikan. Mereka menyuarakan kekecewaan atas tindakan brutal yang justru menghancurkan masa depan generasi muda Papua.

Dalam beberapa tahun terakhir, laporan mengenai pembakaran sekolah, intimidasi terhadap guru, serta penjarahan fasilitas pendidikan di wilayah pedalaman Papua semakin meningkat. Pelajar merasa bahwa mereka adalah korban langsung dari kekacauan yang diciptakan oleh kelompok bersenjata, padahal mereka tengah berjuang menempuh pendidikan di tengah segala keterbatasan.

Seorang pelajar SMA dari Kabupaten Intan Jaya, yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanan, mengungkapkan kesedihannya. “Kami datang ke sekolah dengan berjalan kaki berjam-jam, kadang tanpa makan. Tapi saat kami ingin belajar, gedung sekolah sudah dibakar. OPM bilang mereka memperjuangkan kami, tapi kenapa mereka justru menghancurkan harapan kami?” ujarnya dengan nada getir, Sabtu (12/7/2025).

Kekecewaan ini juga disampaikan oleh sejumlah guru dan tokoh masyarakat. Pendeta Abraham Yikwa dari Nabire menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar yang harus dijaga bersama. Ia menyesalkan tindakan OPM yang kerap menjadikan sekolah sebagai sasaran kekerasan.

“Kalau benar mereka berjuang untuk rakyat Papua, mengapa sekolah dibakar? Mengapa guru diancam dan anak-anak ditakut-takuti? Ini bukan perjuangan, ini penghancuran masa depan Papua,” kata Abraham.

Sementara itu, tokoh adat dari Kabupaten Puncak, Elias Murib, mengatakan bahwa masyarakat lokal sudah lama geram dengan tindakan semena-mena kelompok bersenjata. Ia mengajak para orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dan tidak termakan provokasi.

Tokoh pemuda dari Jayapura, Frans Kogoya, menambahkan bahwa sudah saatnya suara pelajar Papua didengar lebih luas. “Mereka bukan hanya korban, mereka adalah saksi kehancuran yang disebabkan oleh mereka yang mengaku memperjuangkan kemerdekaan. Kita harus lindungi generasi ini,” ujarnya.

Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, para pelajar Papua tetap menyimpan semangat untuk meraih pendidikan. Banyak dari mereka berharap pemerintah dan masyarakat bersatu untuk mengembalikan keamanan dan memberikan perlindungan agar mereka bisa belajar dengan tenang.