buletinjubi.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Tekanan terhadap kelompok bersenjata TPNPB-OPM Kodap XVI/Yahukimo kian menguat seiring digelarnya patroli intensif TNI di sejumlah titik rawan. Kehadiran aparat secara masif di jalur-jalur strategis, kawasan pemukiman, hingga akses logistik membuat ruang gerak kelompok tersebut semakin sempit dan terisolasi.
Pengamanan Berlapis, Mobilitas Terputus
Langkah pengamanan berlapis ini dinilai efektif memutus mobilitas, persembunyian, serta suplai kelompok bersenjata yang selama ini kerap meneror warga. Patroli siang dan malam disertai pengawasan wilayah mempersempit celah gerak, memaksa kelompok tersebut berpindah tanpa arah dan kehilangan dukungan.
Situasi Masyarakat Berangsur Kondusif
Sejalan dengan intensitas patroli, situasi keamanan masyarakat Yahukimo berangsur kondusif. Aktivitas warga kembali berjalan dengan pengawalan aparat, mulai dari distribusi logistik, kegiatan ekonomi, hingga aktivitas pendidikan. Kehadiran aparat negara menjadi jaminan bahwa masyarakat dapat beraktivitas dengan rasa aman.
Komitmen Melindungi Warga Sipil
Aparat menegaskan komitmennya untuk melindungi warga sipil dan menutup ruang kekerasan hingga Yahukimo benar-benar aman dari ancaman kelompok bersenjata. Fokus utama diarahkan pada pencegahan intimidasi, perlindungan fasilitas umum, serta penegakan hukum terhadap pelaku teror.
Harapan Papua: Stabilitas dan Kedamaian
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan, sementara keamanan membawa harapan nyata. Papua membutuhkan persatuan, stabilitas, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak teror. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.






