buletinjubi.com-Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan kunjungan kerja penting ke Kabupaten Biak Numfor, Senin (14/7/2025).
Rombongan tiba di Bandara Frans Kaisiepo menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.
Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari langkah strategis untuk mempererat kerja sama antardaerah, khususnya di sektor perikanan dan pertanian.
Gubernur Tabo menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menjadi model ideal pembangunan ekonomi kawasan Papua Raya.
“Kerja sama ini bukan teori, tetapi tindakan nyata untuk meningkatkan ekonomi dan gizi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa sinergi antardaerah bisa memberi dampak besar,” ujar Gubernur Tabo, Rabu (16/07/2025).
Melalui kesepakatan ini, Biak Numfor akan menyuplai komoditas perikanan berkualitas seperti ikan tuna segar dan kerapu, sementara Papua Pegunungan akan mengirim hasil pertanian unggulan seperti kubis, brokoli, wortel, tomat, bunga kol, kentang, hingga buah-buahan segar.
“Ikan dari Biak kaya gizi. Negara-negara maju seperti Jepang dan Korea rutin mengonsumsi ikan, hasilnya generasi mereka cerdas dan sehat. Maka kami ingin masyarakat Papua Pegunungan juga menikmati manfaat itu,” kata Tabo.
“Sebaliknya, kami kirim sayur-mayur segar dari pegunungan ke Biak, menciptakan keseimbangan pasokan pangan.”
Kolaborasi ini juga sejalan dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan asupan gizi ibu dan anak.
Gubernur Tabo menilai, kerja sama lintas wilayah ini menjadi solusi konkret memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus menciptakan nilai ekonomi antarwilayah.
“Ini kelanjutan dari kerja sama yang telah dijajaki sejak 2023 oleh Pj Gubernur sebelumnya, Velix Wanggai. Kami lanjutkan karena hasilnya nyata dan positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Saat ini, distribusi barang antarwilayah ditopang oleh pesawat Hercules dan pesawat kargo lainnya. Gubernur Tabo berharap, ke depan akses jalan darat seperti jalur Jayapura–Wamena dapat dioptimalkan untuk mendukung kelancaran distribusi jangka panjang.
“Untuk sekarang, kita fokus di jalur udara. Tapi ke depan, setelah jalan Jayapura-Wamena benar-benar terhubung, kita akan gunakan jalur darat. Ini rencana jangka panjang 10 hingga 20 tahun ke depan,” ujar Tabo.
Kunjungan ini menandai babak baru kerja sama lintas daerah di Papua. Model seperti ini, menurut Gubernur Tabo, patut ditiru oleh wilayah lain di Papua Raya dalam membangun kekuatan ekonomi bersama berbasis potensi lokal.