Papua Barat Rumah Toleransi, Dominggus Mandacan: Suku Besar Arfak Harus jadi Teladan Kedamaian

Daerah, Opini4 views

buletinjubi.com-Kepala Suku Besar Arfak Papua Barat, Dominggus Mandacan serukan persatuan dan toleransi sebagai pondasi pembangunan Papua Barat.

Hal itu ditegaskan Dominggus Mandacan saat menggelar pertemuan lintas tokoh masyarakat, agama, pemuda dan akademisi di kantor Gubernur Papua Barat di Manokwari, Selasa (2/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Dominggus Mandacan menekankan sejumlah hal yang diharapkan menjadi catatan lintas tokoh agar diteruskan ke masing-masing warganya dalam menjaga Papua Barat sebagai “rumah toleransi” yang aman dan damai.

Mandacan juga menyinggung perannya sebagai Kepala Suku Besar Arfak selain sebagai Gubernur Provinsi Papua Barat.

“Dengan demikian, saya juga bertanggugjawab menjaga kerukunan Suku Besar Arfak,” kata Mandacan

 “Kami harus kompak menjaga kebersamaan, kesatuan, dan persatuan di Papua Barat ini,” tegasnya menambahkan.

Dominggus mengingatkan, bahwa sebagai “tuan rumah” dan pemilik ulayat, Suku Besar Arfak harus menjadi teladan dalam menjaga kebersamaan.

Ia juga mengajak generasi muda Papua untuk merefleksi sejarah perjuangan leluhur yang telah membuka jalan bagi kemajuan daerah.

“Tadinya kami ada di gelap, sekarang kami sudah keluar ada di terang. Semua suku ada bersama kami. Tidak terlepas juga dari gereja, agama, pemerintah, semua ada dan membawa perubahan bagi tanah ini,” ucapnya.

Ia menyebut kemajuan pendidikan menjadi salah satu bukti perubahan tersebut, di mana masyarakat yang dulunya banyak tidak bersekolah, kini sudah mampu membaca, menulis, dan berhitung.

Dominggus juga menilai ada dukungan besar bagi generasi muda Papua untuk memimpin daerah di masa depan.

Secara umum dalam pertemuan tersebut, Dominggus menegaskan pentingnya menjaga keamanan, kedamaian, serta persatuan di tengah dinamika nasional maupun daerah.

“Terutama kondisi kita yang ada di Papua ini,” kata Dominggus.

Menurutnya, seluruh pihak perlu saling mendukung agar kehidupan masyarakat tetap rukun.

“Pak Bupati juga sudah sering sampaikan bahwa “Manokwari untuk Semua, Semua untuk Manokwari”. Berarti kita tarik lagi bahwa Indonesia untuk Semua, Semua untuk Indonesia,” ujarnya.

Terakhir Dominggus Mandacan kembali menekankan pentingnya menjaga toleransi, kerukunan, dan persatuan sebagai pondasi utama dalam pembangunan.