Panglima Kodap Intan Jaya Aibon Kogoya Instruksikan Anggotanya untuk Eksekusi Masyarakat Asli Papua

Hukrim125 views

buletinjubi.com-Situasi keamanan di wilayah Intan Jaya kembali memanas setelah beredar informasi bahwa Panglima Kodap Intan Jaya, Aibon Kogoya, menginstruksikan anggotanya untuk mengeksekusi masyarakat asli Papua yang dianggap bekerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan. Instruksi yang dinilai kejam dan tidak berperikemanusiaan itu memicu ketakutan di tengah warga sipil serta menuai kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pemimpin gereja di Tanah Papua.

Langkah ekstrem itu memperlihatkan semakin tidak terkendalinya arah gerakan kelompok OPM Kodap Intan Jaya, yang kini justru menjadikan rakyat Papua sendiri sebagai korban. Banyak warga yang mengungsi ke daerah aman akibat ancaman pembunuhan dan penyiksaan dari kelompok bersenjata.

Tokoh masyarakat Intan Jaya, Yulianus Wandikbo, menilai bahwa instruksi tersebut adalah bentuk penghianatan terhadap rakyat Papua. Menurutnya, tidak ada alasan moral atau politik yang dapat membenarkan tindakan mengeksekusi sesama orang Papua.

“Kalau benar Aibon Kogoya perintahkan bunuh masyarakat asli Papua, itu sangat kejam. Dia bukan lagi berjuang, tapi menghancurkan bangsanya sendiri. Ini pelanggaran berat terhadap nilai kemanusiaan,” tegas Yulianus Wandikbo saat dihubungi Kamis (23/10/2025).

Ia menambahkan bahwa masyarakat kini hidup dalam ketakutan dan trauma, terutama di wilayah pedalaman yang jauh dari pusat keamanan. Banyak warga takut ke kebun atau ke gereja karena ancaman dari kelompok bersenjata yang masih bersembunyi di hutan sekitar Intan Jaya.

Tokoh pemuda Intan Jaya, Samuel Dogopia, menegaskan bahwa masyarakat sudah muak dengan tindakan brutal OPM yang terus menumpahkan darah sesama orang Papua.

“Kami tidak butuh perjuangan yang penuh darah. Kami ingin hidup damai, bertani, sekolah, dan membangun Papua. OPM sudah terlalu jauh,” ujarnya.

Masyarakat berharap pemerintah dan aparat keamanan segera mengamankan situasi agar tidak ada lagi korban jiwa dari rakyat tak berdosa. Instruksi pembunuhan dari Panglima OPM Kodap Intan Jaya ini menjadi bukti nyata bahwa kelompok bersenjata tersebut bukan lagi pejuang, melainkan ancaman serius bagi perdamaian dan kemanusiaan di Tanah Papua.