Buletinjubi.com = Jayapura, Papua — Menjelang peringatan 1 Desember 2025, ketegangan yang sempat dikhawatirkan muncul di berbagai wilayah Papua mendadak mereda. Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap I Mamta, Agustinus Kres, menyampaikan sikap tegas dengan menolak segala bentuk konflik dan meminta agar tidak terjadi kontak senjata.
Seruan Damai dari Kodap I Mamta
Dalam keterangan tertulisnya di Jayapura, Kres menegaskan:
“Tidak boleh ada kontak senjata. Siapa pun yang mempunyai agenda politik, tidak boleh membuat kekacauan.”
Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa Kodap I Mamta tidak ingin wilayahnya dijadikan arena konflik menjelang momentum 1 Desember.
Menolak Manipulasi Politik
Agustinus Kres juga menolak keras beredarnya surat izin jalan yang mengatasnamakan dirinya. Ia menegaskan bahwa wilayah Kodap I Mamta tidak boleh dipakai, dikendalikan, atau dimasuki secara sepihak oleh kelompok mana pun, termasuk untuk kepentingan mobilisasi politik.
Wilayah Mamta yang meliputi Kota/Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, dan Mamberamo Raya ditegaskan sebagai zona damai. Larangan keras diberlakukan terhadap masuknya kelompok bersenjata, organisasi politik, atau pihak mana pun yang berusaha memanfaatkan situasi untuk memicu konflik.
Imbauan Menjaga Kondisi Kondusif
Kres mengimbau seluruh masyarakat Papua, baik di dalam negeri maupun luar negeri, agar tidak terpancing provokasi, tidak mengikuti ajakan gerakan ilegal, dan tetap menjaga kondisi tetap kondusif.
Dengan sikap tegas tersebut, Kodap I Mamta menyatakan dirinya sebagai penjaga perdamaian, menolak semua aksi bersenjata, mobilisasi massa, dan provokasi yang berpotensi mengancam kenyamanan masyarakat.





