Pahlawan Datang dari Pos Maleo di Yalimo, Prajurit Kopassus Selamatkan Warga dari Amukan Massa

buletinjubi.com-Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Yalimo beberapa waktu lalu meninggalkan kisah heroik prajurit Kopassus dari Pos Maleo. Di tengah amukan massa yang anarkis, para prajurit lebih memilih menyelamatkan warga sipil daripada bertindak represif. Keputusan itu membuat mereka dipandang sebagai pahlawan di mata masyarakat setempat.

Situasi mencekam terjadi ketika massa mulai bertindak brutal dengan menyerang sejumlah fasilitas umum dan mengancam keselamatan warga. Alih-alih menggunakan senjata api untuk membubarkan kerumunan, prajurit Kopassus justru mengambil risiko besar dengan terjun langsung mengamankan masyarakat. Beberapa prajurit bahkan rela mengorbankan keselamatannya demi memastikan warga keluar dari lokasi kerusuhan dengan selamat.

Seorang tokoh masyarakat Yalimo, Bapak Yulius Wenda, menuturkan rasa hormatnya kepada aparat yang bertugas. “Kami melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana prajurit Kopassus berlari menyelamatkan anak-anak dan perempuan. Mereka tidak menembak, tidak melukai massa, tetapi lebih memilih mengevakuasi warga. Itu tindakan yang benar-benar menunjukkan keberpihakan pada rakyat,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Sementara itu, Pendeta Marthen Elopere juga memberikan apresiasi tinggi terhadap tindakan tersebut. Menurutnya, sikap Kopassus yang mengutamakan keselamatan warga menunjukkan profesionalisme sekaligus kepedulian yang tulus. “Kalau mereka mau, bisa saja langsung menggunakan senjata untuk menghentikan massa. Tetapi yang mereka lakukan adalah melindungi rakyat. Itu teladan yang patut diapresiasi,” ucapnya.

Kisah heroik ini juga diceritakan oleh beberapa warga yang berhasil diselamatkan. Maria Kobak, seorang ibu rumah tangga, mengaku nyawanya mungkin tidak tertolong bila tidak ada prajurit Kopassus yang datang menjemput. “Kami sudah dikepung massa, sangat takut sekali. Untung ada tentara yang menarik kami keluar. Mereka pasang badan supaya kami bisa lari. Kami berhutang nyawa pada mereka,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Aksi penyelamatan yang dilakukan prajurit Kopassus di Yalimo membuktikan bahwa aparat keamanan mampu hadir sebagai pelindung masyarakat, bukan sebagai ancaman. Di tengah situasi konflik yang rawan, keberanian dan pengorbanan mereka menjadi titik terang yang membawa harapan baru bagi warga Papua.

Masyarakat Yalimo pun sepakat bahwa prajurit dari Pos Maleo layak disebut sebagai pahlawan. Dengan tanpa menembakkan sebutir peluru pun, mereka berhasil menyelamatkan banyak nyawa dan menjaga martabat rakyat Papua.