Buletinjubi.com – Kabar duka kembali datang dari Jila, Kabupaten Mimika. Setelah sebelumnya 83 warga Yahukimo terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka akibat pengusiran oleh OPM, kini nasib serupa menimpa 1.500 warga Jila. Puluhan keluarga harus mengungsi, meninggalkan rumah, ladang, dan kehidupan yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menceritakan, “Kami hanya ingin hidup damai, tapi kami diusir tanpa alasan yang jelas. Anak-anak kami menangis, dan banyak orang tua yang jatuh sakit karena trauma.”
Pengusiran massal ini membuat warga hidup dalam ketidakpastian. Banyak keluarga terpaksa menumpang di rumah kerabat, menetap di tenda darurat bahkan ada yang tidur di hutan. Sementara itu, kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan menjadi sangat terbatas.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius akan keselamatan dan kesejahteraan warga Papua. Pengusiran ini bukan hanya soal kehilangan rumah, tapi kehilangan rasa aman, identitas, dan kehidupan sehari-hari.
Dari Yahukimo ke Jila, pengusiran yang dilakukan OPM semakin masif, meninggalkan jejak duka dan trauma yang mendalam bagi masyarakat Papua.
