OPM Terus Ganggu Pembangunan di Papua, Masyarakat Khawatir Daerah Akan Tetap Terbelakang

Daerah, Hukrim27 views

buletinjubi.com-Upaya pembangunan yang digencarkan pemerintah di Papua kembali mendapat gangguan dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Aksi teror dan penyerangan yang dilakukan kelompok ini dikhawatirkan membuat Papua sulit berkembang, sehingga tetap terbelakang dibanding daerah lain di Indonesia.

Kepala Suku Besar Meepago, Melkias Keya, menilai tindakan OPM justru berlawanan dengan semangat masyarakat Papua yang menginginkan perubahan ke arah lebih baik. “Rakyat Papua ingin maju, anak-anak ingin sekolah, masyarakat ingin punya akses jalan, listrik, dan rumah sakit. Tetapi semua itu selalu diganggu OPM. Kalau dibiarkan, kita akan terus tertinggal,” ujarnya di Nabire, Selasa (2/9/2025).

Hal senada juga disampaikan tokoh pemuda Papua, Yulianus Kobak. Menurutnya, OPM sengaja menebar teror agar pembangunan tidak berjalan. “Mereka takut kalau Papua maju. Karena dengan kemajuan, masyarakat semakin sadar bahwa kehadiran negara memberi manfaat nyata. Itulah mengapa OPM berusaha menghambat setiap pembangunan,” tegas Yulianus.

Gangguan OPM tidak hanya membuat proyek terhenti, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Banyak guru dan tenaga kesehatan yang merasa was-was menjalankan tugas di pedalaman. Kondisi ini membuat pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, tidak maksimal.

Tokoh gereja di Jayawijaya, Pdt. Samuel Tabuni, menilai rakyat Papua justru yang paling dirugikan. “Kalau pembangunan tidak berjalan, siapa yang rugi? Tentu masyarakat Papua sendiri. Jalan yang belum selesai membuat akses transportasi terhambat, rumah sakit yang dibakar membuat orang sakit sulit berobat. Karena itu, kita harus bersama-sama menolak gangguan OPM,” ungkapnya.

Pernyataan para tokoh masyarakat, pemuda, gereja, hingga akademisi menunjukkan adanya kesadaran kolektif bahwa pembangunan adalah jalan utama menuju kemajuan Papua. Gangguan yang dilakukan OPM justru semakin memperlebar jurang ketertinggalan. Karena itu, masyarakat berharap pemerintah bersama aparat keamanan dapat memberikan jaminan agar setiap program pembangunan berjalan lancar.

Papua membutuhkan kedamaian untuk membangun, bukan konflik yang merusak masa depan generasi penerusnya.