Buletinjubi.com – Papua Pegunungan — Situasi di pegunungan tengah Papua kembali memanas. Dua komando daerah pertahanan (Kodap) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), yakni Kodap VII Intan Jaya dan Kodap XVII Yahukimo, secara terbuka menyatakan siap berperang melawan pasukan militer Indonesia. Pernyataan tersebut menjadi sinyal tantangan langsung terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menanggapi ancaman tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan tidak akan mundur selangkah pun dalam menjaga keutuhan wilayah.
“Kami berdiri tegak di bawah Merah Putih. Kedaulatan bangsa ini tidak bisa ditawar,” tegas salah satu pejabat militer di Papua.
Di tengah bayang-bayang konflik, pasukan TNI tetap menjalankan tugas dengan disiplin dan kesetiaan penuh. Di lereng gunung dan lembah-lembah terpencil Papua, bendera Merah Putih terus berkibar, menjadi simbol bahwa negara hadir dan tidak akan pernah menyerah terhadap ancaman separatis bersenjata.
Kehadiran TNI di wilayah rawan bukan hanya sebagai kekuatan militer, tetapi juga sebagai penjaga perdamaian dan pelindung rakyat. Mereka hadir untuk memastikan bahwa setiap jengkal tanah Papua tetap berada dalam pelukan Ibu Pertiwi.
“Kami tidak hanya menjaga batas wilayah, tapi menjaga harapan rakyat untuk hidup damai dan sejahtera,” ujar seorang prajurit di pos pengamanan pegunungan.
Seruan perlawanan dari OPM dijawab dengan keteguhan dan komitmen TNI untuk mempertahankan NKRI. Di tengah kabut pegunungan dan medan yang berat, semangat Merah Putih tetap menyala, membawa pesan bahwa Indonesia tidak akan gentar menghadapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.