OPM Serang Jemaat yang Beribadah di Gereja GKII Intan Jaya, Jemaat Panik Namun Selamat

Daerah, Hukrim8 views

buletinjubi.com-Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya kembali diguncang aksi kekerasan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pada Rabu pagi, 27 Agustus 2025 sekitar pukul 10.30 WIT, jemaat Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Bukit Zaitun, Klasis Mboma, Kampung Togoligi, Distrik Agisiga, menjadi sasaran serangan bersenjata ketika sedang melaksanakan acara syukur.

Menurut keterangan Mayor Aibon Kogoya, Komandan Batalion D Dulla TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, OPM melakukan penyerangan secara tiba-tiba di halaman gereja yang saat itu sedang ramai oleh jemaat. Jemaat tengah mengadakan acara syukur dalam rangka Hari Ulang Tahun Perkauan Nasional atau HUT Organisasi Perempuan GKII, yang ditandai dengan tradisi bakar batu dan masak bersama.

Serangan tersebut menimbulkan kepanikan di antara jemaat yang hadir. Warga yang sedang mengikuti kegiatan rohani berhamburan menyelamatkan diri ke berbagai arah untuk mencari tempat perlindungan. Meski demikian, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Seorang tokoh gereja setempat, Pendeta Markus Wandagau, menyampaikan rasa prihatin sekaligus syukur karena jemaat yang hadir berhasil selamat dari serangan itu. “Kami sedang bersyukur kepada Tuhan, tetapi justru diganggu dengan aksi keji yang tidak berperikemanusiaan. Puji Tuhan, tidak ada korban jiwa. Namun, perasaan takut masih menyelimuti jemaat,” ungkapnya, Kamis (28/8/2025).

Tokoh masyarakat Intan Jaya, Yulianus Sondegau, juga mengecam keras aksi OPM tersebut. Menurutnya, rumah ibadah seharusnya menjadi tempat yang suci dan damai, bukan lokasi untuk menebar teror. “Apa yang dilakukan OPM adalah perbuatan biadab. Mereka tidak menghormati gereja, tidak menghormati masyarakat, dan tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Serangan OPM di halaman Gereja GKII Klasis Mboma, Intan Jaya, menambah daftar panjang aksi teror kelompok bersenjata yang menyasar masyarakat sipil. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, trauma dan ketakutan mendalam dirasakan oleh jemaat yang sedang beribadah.

Masyarakat berharap agar aparat keamanan semakin memperketat pengawasan serta menindak tegas kelompok OPM yang terus mengganggu kedamaian di Papua. Warga juga menyerukan agar semua pihak bersatu menjaga kerukunan dan menolak segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan perjuangan.