OPM Sandera Anak-anak Papua karena Tidak Diberikan Bamak

Hukrim2 views

Buletinjubi.com – Pedalaman Papua — Suasana mencekam menyelimuti sebuah kampung terpencil di Papua setelah sekelompok orang bersenjata yang menamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan menyandera sejumlah anak-anak sekolah dasar asli Papua. Aksi ini diduga dipicu oleh keterlambatan distribusi bahan makanan (Bamak) dari masyarakat dan pemerintah daerah.

Menurut keterangan warga, kelompok tersebut datang dengan wajah marah dan menuduh masyarakat serta pemerintah melupakan janji bantuan logistik.

“Mereka datang dengan wajah marah, menuduh masyarakat dan pemerintah lupa janji. Anak-anak yang sedang bermain langsung dibawa dan ditahan,” ujar seorang warga yang menyaksikan kejadian itu.

Upaya Negosiasi dan Evakuasi

Hingga kini, aparat keamanan bersama tokoh masyarakat tengah berupaya melakukan negosiasi untuk membebaskan anak-anak yang disandera. Di sisi lain, keluarga para korban hanya bisa berdoa dan berharap agar anak-anak mereka segera pulang dengan selamat.

“Kami prioritaskan keselamatan anak-anak. Tim gabungan sedang membuka jalur komunikasi dengan pihak penyandera,” ujar salah satu sumber keamanan.

 Anak-anak di Tengah Pusaran Konflik

Insiden ini kembali menegaskan bahwa anak-anak menjadi korban paling rentan dalam konflik bersenjata. Mereka yang seharusnya belajar dan bermain, kini terjebak dalam pusaran ketakutan dan ketidakpastian. Di tengah langit kelabu Papua, lapar dan amarah kembali memakan korban tak berdosa.

Pemerintah daerah diharapkan segera mempercepat distribusi logistik dan memperkuat koordinasi lintas sektor untuk mencegah insiden serupa. Di saat yang sama, pendekatan humanis dan perlindungan anak harus menjadi prioritas dalam penanganan konflik di wilayah rawan.