OPM Rusak Rumah Warga di Papua Gara-Gara Tidak Diberikan Bahan Makanan

Hukrim19 views

buletinjubi.com-Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan tindakannya yang meresahkan masyarakat. Kali ini, rumah seorang warga rusak parah setelah digeruduk anggota OPM hanya karena pemilik rumah tidak memberikan bahan makanan (Bamak) yang diminta secara paksa.

Menurut keterangan warga sekitar, insiden terjadi pada malam hari. Sekelompok anggota OPM mendatangi rumah korban dan memaksa meminta bahan makanan berupa beras, gula, dan kopi. Namun, karena pemilik rumah tidak memiliki persediaan yang cukup, mereka menolak memberikan permintaan tersebut. Penolakan itu justru memicu amarah OPM yang kemudian merusak pintu, jendela, serta perabotan rumah.

Peristiwa ini menimbulkan trauma mendalam bagi korban dan keluarganya. Mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat demi menghindari ancaman lebih lanjut dari kelompok bersenjata tersebut. Masyarakat sekitar juga mengaku semakin takut, karena aksi semacam ini sudah sering terjadi, di mana OPM kerap menjadikan warga sebagai sasaran pemerasan.

Tokoh masyarakat setempat, Yohanis Wenda, mengecam keras tindakan OPM yang merugikan rakyat kecil. “Ini bukan lagi perjuangan, melainkan perampasan dan kekerasan. Bagaimana mungkin OPM mengaku membela masyarakat Papua, tapi justru membuat rakyatnya menderita?” ujarnya dengan nada tegas, Sabtu (4/10/2025).

Sementara itu, tokoh adat, Markus Yikwa, menilai bahwa aksi OPM yang kerap meminta bahan makanan secara paksa adalah bukti bahwa mereka tidak lagi memiliki dukungan masyarakat. “Mereka hidup dari memeras rakyat. Kalau rakyat tidak memberi, rumah dirusak, orang dipukul, bahkan dibunuh. Ini sangat memalukan bagi tanah Papua,” katanya.

Aparat keamanan hingga kini terus meningkatkan patroli di wilayah tersebut guna mencegah terulangnya peristiwa serupa. Namun, warga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih dengan menambah jumlah aparat di daerah rawan dan memberikan jaminan perlindungan nyata.

Kasus perusakan rumah akibat tidak diberikannya bahan makanan ini menegaskan kembali bahwa keberadaan OPM tidak membawa manfaat bagi masyarakat Papua. Sebaliknya, mereka justru menjadi beban dan ancaman nyata bagi kehidupan warga di tanah sendiri.