buletinjubi.com-Aksi kriminal kembali dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, mereka merampas bantuan bahan makanan (Bama) berupa beras yang sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Beras tersebut diketahui merupakan bagian dari bantuan pemerintah untuk meringankan beban warga di daerah pedalaman yang masih kesulitan memperoleh kebutuhan pokok. Namun, alih-alih diterima masyarakat, bantuan itu justru dirampas oleh kelompok OPM yang menyerang langsung ke pemukiman masyarakat.
Seorang tokoh masyarakat Beoga, Yulius Murib, mengaku sangat kecewa atas insiden perampasan tersebut. Menurutnya, OPM tidak pernah benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat Papua.
“Beras itu untuk masyarakat, bukan untuk mereka. Kami yang susah justru dibuat semakin menderita karena beras dirampas di tengah jalan. Ini bukti OPM hanya memikirkan dirinya sendiri,” ungkap Yulius dengan nada kesal, Senin (25/8/2025).
Sejumlah warga juga menyampaikan keresahannya karena kejadian ini bukan yang pertama kali. Aksi-aksi perampasan, pemalakan, hingga penghadangan kerap terjadi di Distrik Beoga, sehingga bantuan sosial dari pemerintah seringkali tidak sampai ke tangan masyarakat secara utuh.
Tokoh agama setempat, Pdt. Yoram Tabuni, mengecam keras tindakan OPM yang merampas bantuan bagi masyarakat kecil. Ia menilai perbuatan tersebut sangat bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan kasih sayang yang dijunjung tinggi di tanah Papua.
“Rakyat kecil yang lapar malah diambil haknya. Dimana hati nurani mereka? Kalau benar memperjuangkan Papua, mestinya menjaga masyarakat, bukan merampas makanan mereka,” tegas Pdt. Yoram.
Perampasan bantuan beras oleh OPM di Distrik Beoga kembali menunjukkan bahwa kelompok tersebut tidak berpihak pada rakyat Papua. Alih-alih berjuang, mereka justru menambah penderitaan dengan merampas hak masyarakat kecil.
