OPM Pimpinan Egianus Kogoya Kembali Berulah, Tewaskan Warga Sipil yang Sedang Membangun Gereja di Wamena

Daerah, Hukrim44 views

buletinjubi.com-Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali mengoyak ketenangan masyarakat Papua. Kali ini, kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya dilaporkan melakukan penembakan brutal terhadap pekerja bangunanl yang tengah membangun sebuah rumah ibadah yaitu GKI Imanuel Air Garam Distrik Asotipo Kabupaten Jayawijaya, Prov. Papua Pegunungan

Penyerangan tersebut menewaskan dua orang warga sipil. Para saksi mata menyatakan bahwa anggota OPM datang secara tiba-tiba dengan membawa senjata laras panjang dan menyerang tanpa alasan yang jelas. Korban diketahui adalah dua orang warga sipil pendatang yang membantu dalam pembuatan rumah ibadah.

Peristiwa ini langsung mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan, terutama para pemuka agama. Pendeta Eduard Su, yang merupakan Ketua Klasis Baliem Yalimo, mengutuk keras tindakan yang dilakukan kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya.

“Kekerasan ini bukan hanya bentuk kejahatan terhadap sesama manusia, tetapi juga penistaan terhadap tempat suci. Gereja adalah rumah Tuhan dan tempat masyarakat mencari kedamaian. Membunuh di depan gereja adalah tindakan yang sangat keji,” tegas Pdt Eduard Su dalam pernyataannya, Rabu pagi, (4/6/2025).

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Papua, khususnya di wilayah Wamena, untuk bersatu menolak kehadiran OPM dan tidak memberikan ruang bagi kelompok kekerasan tersebut. “Sudah cukup penderitaan yang ditimbulkan oleh mereka. Kita harus bersatu, melawan ketakutan, dan berdiri teguh untuk perdamaian,” ujarnya.

Masyarakat di sekitar lokasi kejadian kini hidup dalam ketakutan. Banyak warga yang khawatir OPM akan kembali menyerang dan mengganggu kehidupan mereka. Mereka berharap pemerintah dan aparat keamanan segera bertindak tegas dan memperkuat kehadiran di daerah-daerah rawan.

“Kami ini orang kampung yang hanya ingin hidup damai dan membangun gereja, bukan bagian dari konflik. Tapi kami yang jadi korban. Tolong lindungi kami, kami hanya ingin beribadah dengan tenang” ujar Markus Murib, warga setempat yang selamat dari penyerangan.

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyatakan bahwa tindakan OPM tersebut adalah bentuk nyata terorisme dan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan agama. “Kami tidak akan diam. Ini bukan perjuangan, ini pembunuhan. Kami akan bersinergi dengan TNI-Polri untuk mengusut dan menangkap pelaku,” tegas Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere.