OPM, Musuh Masyarakat Papua yang Hanya Membuat Rakyat Sengsara

Hukrim26 views

buletinjubi.com-Masyarakat Papua kembali menegaskan sikap tegasnya terhadap keberadaan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok yang selama ini mengklaim berjuang atas nama rakyat Papua justru dianggap sebagai musuh utama masyarakat, karena hanya membawa kesengsaraan, ketakutan, dan menghambat kemajuan pembangunan di Tanah Papua.

Sejumlah peristiwa kekerasan yang dilakukan OPM dalam beberapa bulan terakhir memperlihatkan bagaimana kelompok tersebut tidak segan-segan mengorbankan rakyat sipil. Mulai dari penembakan, pemalakan, hingga pembakaran fasilitas umum, semuanya menimbulkan luka mendalam bagi masyarakat yang sebenarnya menginginkan kedamaian.

Tokoh masyarakat Papua Pegunungan, Yafet Telenggen, menilai bahwa tindakan OPM sama sekali tidak merepresentasikan aspirasi rakyat Papua. “Mereka bilang berjuang untuk rakyat, tapi faktanya rakyat jadi korban. Warga takut ke kebun, anak-anak takut sekolah, pembangunan jalan terhenti. Ini bukan perjuangan, ini justru membuat orang Papua semakin menderita,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

Hal senada juga disampaikan tokoh adat Kabupaten Puncak, Simon Murib, yang menilai kehadiran OPM hanya melahirkan rasa takut di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa masyarakat sebenarnya ingin hidup aman, tenang, dan menikmati pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah. “Kita butuh jalan, listrik, sekolah, dan rumah sakit. Tapi semua itu terganggu karena OPM selalu melakukan teror. Jadi jelas, musuh masyarakat Papua hari ini bukan pemerintah, melainkan OPM itu sendiri,” tegasnya.

Gangguan keamanan yang dilakukan OPM tidak hanya merugikan masyarakat secara psikologis, tetapi juga berdampak besar terhadap ekonomi. Harga kebutuhan pokok melambung tinggi karena akses jalan terhambat. Proyek-proyek infrastruktur vital kerap terhenti akibat ancaman dan serangan. Akibatnya, rakyat kecil yang justru menanggung akibat paling besar.

Masyarakat Papua kini semakin sadar bahwa jalan menuju kesejahteraan hanya bisa dicapai lewat kedamaian dan pembangunan, bukan lewat kekerasan dan teror. Dengan suara yang bulat, mereka menyatakan bahwa OPM bukanlah representasi Papua, melainkan musuh yang nyata karena membuat rakyat terus hidup dalam penderitaan.

Harapan rakyat jelas, mereka ingin hidup damai, sejahtera, dan terbebas dari ancaman OPM yang selama ini hanya membawa luka. Dengan kesadaran kolektif ini, masyarakat Papua percaya bahwa kedamaian akan selalu menang melawan teror, dan kesejahteraan akan datang bersama pembangunan yang berkelanjutan.