OPM Minta Dukungan, Karena Sudah Banyak Masyarakat Papua yang Tidak Percaya Lagi Akan Keberadaannya

Opini17 views

buletinjubi.com-Di tengah semakin merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), kini beredar kabar bahwa sejumlah pimpinan OPM mulai meminta dukungan dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Permintaan itu muncul setelah banyak masyarakat Papua yang secara terbuka menyatakan tidak lagi mempercayai keberadaan OPM dan menilai perjuangan kelompok tersebut telah menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan dan tujuan awalnya.

Sumber lapangan menyebutkan bahwa sejumlah tokoh OPM mulai kehilangan pengaruh di kalangan masyarakat lokal. Banyak warga di beberapa distrik seperti Intan Jaya, Paniai, Yahukimo, dan Nduga yang kini memilih menjauh karena merasa OPM lebih sering menebar teror dibanding membawa kesejahteraan. Tindakan kekerasan, pemalakan, hingga penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan kelompok ini menjadi alasan utama menurunnya dukungan rakyat.

Tokoh masyarakat Paniai, Yulianus Dogopia, menegaskan bahwa rakyat Papua kini sudah semakin sadar akan motif sebenarnya dari kelompok tersebut. “Dulu mereka bilang berjuang untuk rakyat, tapi kenyataannya rakyat yang jadi korban. OPM tidak lagi punya arah perjuangan yang jelas,” ujarnya. Menurutnya, masyarakat kini lebih percaya pada upaya pemerintah yang nyata dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman, Sabtu (01/11/2025).

Sementara itu, tokoh pemuda asal Yahukimo, Filemon Wenda, menilai bahwa permintaan dukungan OPM hanyalah bentuk kepanikan karena mereka kehilangan legitimasi di mata rakyat. “Mereka sudah kehabisan cara. Masyarakat tidak mau lagi diprovokasi. Sekarang rakyat ingin hidup aman, ingin anak-anak sekolah dan tidak lagi mendengar suara tembakan,” kata Filemon.

Selain itu, beberapa tokoh agama juga menyerukan agar masyarakat tidak mudah termakan isu-isu atau propaganda yang disebarkan OPM melalui media sosial. Pendeta Markus Mote menegaskan bahwa kekerasan tidak pernah menjadi jalan keluar untuk mencapai keadilan. “Kita harus berdamai, bukan terus saling menyakiti. Mereka yang terus berbuat kekerasan seharusnya introspeksi diri, bukan malah mencari simpati dari luar,” tuturnya.

Permintaan dukungan yang disuarakan OPM dianggap sebagai tanda melemahnya struktur dan solidaritas di dalam tubuh mereka sendiri. Rakyat Papua kini semakin yakin bahwa kedamaian hanya dapat tercapai melalui persatuan dan pembangunan, bukan melalui senjata dan kekerasan.