OPM Kodap XV Ngalum Kupel Matikan Aliran Listrik Setelah Bakar Fasilitas Pemerintahan di Distrik Kiwirok

Hukrim100 views

buletinjubi.com-Aksi brutal kembali dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XV Ngalum Kupel di wilayah Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Kelompok ini kembali berulah dengan membakar fasilitas pemerintahan dan mematikan aliran listrik di seluruh kawasan distrik tersebut, yang menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh total dan menimbulkan ketakutan di kalangan warga.

Menurut informasi dari aparat keamanan setempat, insiden terjadi pada malam hari ketika sebagian besar warga sudah beristirahat. Sekelompok orang bersenjata masuk ke area pemerintahan dan membakar sejumlah bangunan penting, termasuk kantor distrik dan gudang logistik yang digunakan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Tidak hanya itu, kelompok ini juga diketahui merusak instalasi listrik dan memutus aliran daya ke seluruh wilayah Kiwirok, membuat masyarakat berada dalam kegelapan total.

Salah satu tokoh masyarakat Kiwirok, Yulianus Wanimbo, menuturkan bahwa tindakan kelompok OPM telah melampaui batas kemanusiaan. “Apa yang mereka lakukan sudah bukan perjuangan, tapi perusakan dan penindasan terhadap sesama orang Papua sendiri. Kami warga Kiwirok sangat menderita, karena tanpa listrik dan fasilitas pemerintahan, kami tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa,” ujarnya dengan nada kecewa, Sabtu (11/10/2025).

Sumber dari aparat keamanan menyebut bahwa aksi ini diduga kuat merupakan bentuk pelampiasan setelah serangkaian operasi aparat keamanan di wilayah Pegunungan Bintang berhasil mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata tersebut. Kodap XV Ngalum Kupel, yang selama ini dikenal aktif melakukan aksi sabotase dan teror, mencoba mengirimkan pesan ancaman kepada pemerintah dengan menghancurkan fasilitas vital yang digunakan masyarakat.

Tokoh Agama setempat, Pendeta Marthen Mabel, turut mengecam keras tindakan tersebut. Ia menyebut bahwa tindakan OPM telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Papua. “Kekerasan bukan jalan menuju kebebasan. Justru dengan membakar fasilitas umum, mereka menghancurkan masa depan anak-anak Papua yang seharusnya mendapatkan pendidikan dan pelayanan yang layak,” ujarnya dalam pernyataannya di Gereja Kiwirok.

Keberingasan OPM Kodap XV Ngalum Kupel ini memperlihatkan semakin lemahnya arah perjuangan kelompok tersebut. Bukannya memperjuangkan kepentingan rakyat Papua, tindakan mereka justru berbalik merugikan masyarakat sendiri.